Menjadi Menteri Agama, Ini Enam Pokok Pandangan Gus Yaqut
Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas, mendapat amanah dalam resuffle Kabinet Indonesia Bersatu sebagai Menteri Agama. Hari ini, Rabu, 23 Desember 2020, putra KH Cholil Bisri (almaghfurlah) dilantik bersama sejumlah menteri lainnya oleh Presiden Joko Widodo.
Adakah yang mengejutkan dari pribadi Gus Yaqut? Guna memahami hal itu, berikut disajikan selintas pandangan-pandangannya terkait kehidupan beragama di Indonesia.
1. Menghargai Perbedaan
Peradaban umat manusia yang menghargai segala perbedaan, baik agama, suku, ras, kepercayaan, adat istiadat, dan budaya, harus terus diwujudkan.
2. Menjaga Citra Islam Agama Damai
Kita perlu meluruskan citra Islam, terutama di dunia barat, bahwa Islam tidak identik dengan kekerasan dan teror. Karena Islam adalah agama yang penuh rahmah, penuh kasih sayang, yang di Indonesia dikenal dengan Islam yang Rahmatan lil alamin.
Islam rahmatan lil alamin, begitu juga dengan ideologi Pancasila, sangat menghargai perbedaan-perbedaan itu. Dan langkah ini sejalan dengan komisi yang dibentuk para tokoh dunia, terkait hak asasi manusia yang tidak bisa dicabut (unalienable rights).
3. Membangun Peradaban Lebih Baik
Peradaban dunia akan menjadi lebih baik dilakukan dengan dialog. Peradaban dunia yang bebas dari konflik dan menggunakan hak-hak dasar, hak asasi manusia yang tidak bisa dicabut sebagai norma untuk menciptakan perdamaian.
4. Mendakwahkan Islam Moderat
Islam yang didakwahkan oleh ulama pada umumnya di Indonesia adalah Islam yang moderat, Islam yang sangat berbeda dengan apa yang ditemui di dunia barat, seperti kejadian terakhir di Paris, Prancis.
Orang-orang di luar negeri saya kira penting melihat Islam di Indonesia bahwa ternyata tidak seperti gambaran Islam di dunia barat yang dicitrakan negatif.
5. Menyelaraskan nilai ajaran Islam Ahlussunnah Waljamaah
Berharap mudah-mudahan segala ikhtiar menjadi bagian dari dakwah Nahdlatul Ulama bahwa Islam itu, ya memang seharusnya melindungi semuanya, menjadi rahmat bagi sekalian alam. Memperbanyak dialog, jalan untuk menerjemahkan Islam untuk kemanusiaan, Islam yang menghargai perbedaan.
6. Indonesia Jadi Maju dengan Spirit Islam
Indonesia bisa menjadi negara maju dan Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia tidak alasan untuk tidak bisa berdampingan dengan agama lain. Tak ada alasan Islam tidak bisa berdampingan dengan agama lain. Hidup harmoni secara bersama dan saling menghormati adalah hal yang sangat penting.
Moto Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945 yang menyatakan bahwa semua orang bebas melaksanakan dan memilih agama yang dianutnya.
Soal hak-hak dasar manusia yang tidak bisa dicabut. Di antaranya hak-hak kebebasan hati nurani dan kebebasan beragama. NU yang bisa memainkan peran penting untuk membina harmoni sebagai masyarakat yang bebas.
Advertisement