Meniti Tahun Baru, Ini Anjuran Islam Bikin Perencanaan yang Baik
Kita telah memasuki tahun baru, dengan harapan baru. “Ustadz, saya mohon penjelasan apakah ada dasar agama yang menjelaskan tentang perencanaan (planning) agar hidup lebih baik dari tahun sebelumnya?” kata Wahyuni Amri, warga Singosari Malang pada ngopibareng.id.
Untuk menjawab pertanyaan ini, Redaksi ngopibareng.id menurunkan pesan-pesan kebaikan yang disampaikan KH Zain Badruddin dari Pesantren An-Nur Murtadlo, Bululawang Malang. Berikut lengkapnya:
بسم الله الرحمن الرحيم
كتاب الرقاق
باب من هم بحسنة أو بسيئة
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا جَعْدُ بْنُ دِينَارٍ أَبُو عُثْمَانَ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ الْعُطَارِدِيُّ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً.
(رواه البخاري)
Artinya:
Dari Ibnu Abbas radhilayyahu 'anhuma (w. 78. H.), dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang beliau riwayatkan dari Rabbnya (Hadits Qudsi) Azza Wa Jalla berfirman, yang beliau sabdakan; "Allah menulis kebaikan dan kejahatan," selanjutnya beliau jelaskan; "siapa yang berniat kebaikan lantas tidak jadi ia amalkan, Allah mencatat satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna, dan jika ia berniat lantas ia amalkan, Allah mencatatnya sepuluh kebaikan, bahkan hingga dilipat gandakan tujuh ratus kali, bahkan lipat ganda yang tidak terbatas, sebaliknya barangsiapa yang berniat melakukan kejahatan kemudian tidak jadi ia amalkan, Allah menulis satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna, dan jika ia berniat kejahatan dan jadi ia lakukan, Allah menulisnya sebagai satu kejahatan saja". H.R. Al-Bukhari (w. 256. H.)
Istifadah:
Imam Badruddin Al-‘Ainy dalam Kitabnya ‘Umdatul Qaary Syarh Shahih Al-Bukhari menjelaskan bahwa menjauhkan diri dari sebuah kejahatan juga dihitung nilai kebaikan, itulah sebabnya orang yang berencana berbuat suatu kejahatan kemudian dia tidak jadi melakukannya semata karena takut kepada Allah SWT, maka dia mendapatkan pahala satu kebaikan sebagaimana dijelaskan dalam Hadits diatas.
Di samping menjelaskan tentang Maha Pemurahnya Allah SWT terhadap hamba-hambaNya, Hadits Qudsi di atas juga menjelaskan bahwa islam sangat mengapresiasi nilai kebaikan sekecil apapun itu, meskipun masih dalam bentuk niat atau rencana.
Oleh karenanya, secara tidak langsung hadits diatas juga memberikan anjuran kepada kita agar senantiasa membuat perencanaan-perencanaan (planning) yang baik dalam kehidupan di masa yang akan datang, kemudian dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan.
Semoga dengan perencanaan (planning) kehidupan kita ke depan semakin baik dan barokah. Amin. Demikian penjelasan KH Zain Badrudin, dari Pesantren An-Nur, Bululawang, Malang. (adi)
Advertisement