Meninjau Lokasi Wukuf di Arafah, Menag: Fasilitas Jauh Lebih Baik
Menjelang pelaksanaan wukuf di Arafah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas cek langsung fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saud untuk para jemaah haji. Setelah berkeliling di beberapa lokasi dan melihat fasilitas dalam tenda yang dipersiapkan khusus, Gus Yaqut mengangkat dua jempol.
"Bagus! Jauh lebih baik dari zaman saya waktu naik haji dulu. Kayak ikan pindang, ditumpuk tumpuk. Tahun 2004 haji pertama saya, enggak karu-karuan," katanya.
Dalam keterangan pers, Menag menyebut fasilitas kasur kecil dengan bantal itu baru ada pada tahun ini. Sebelumnya, pada 2019 silam, hanya ada karpet. Fasilitas itu cukup karena jemaah hanya semalam di Arafah.
"Dibanding haji tahun-tahun dulu, sekarang nyaman ada kasur. Tapi kalau perbandingannya dengan hotel, ya tentu enggak ada kelasnya ini. Jadi perbandingannya harus apple to apple," ujarnya.
Selain menyampaikan pujian, Gus Yaqut sempat menyoroti fasilitas AC yang kurang dingin di tenda yang dia kunjungi. Kapasitas AC memang lebih besar, apalagi sekarang memakai listrik bukan genset seperti 2019 silam.
"Saya minta agar AC diusahakan lebih dingin supaya jemaah lebih nyaman. Enggak tahu apakah ditambahin kipas angin yang ada airnya atau bagaimana, supaya jemaah nyaman," tutur Gus Yaqut sambil mengangkat tangan untuk merasakan hembusan AC.
"Saya selalu pesankan teman-teman yang penting orientasinya adalah jemaah nyaman. Saya kira masih ada waktu," ujarnya.
Seluruh jemaah haji Indonesia diberangkatkan ke Arafah pada hari ini, Kamis 7 Juli 2022. Sedang wukuf akan dilaksanakan pada Jumat besok. Jemaah diberangkatkan dalam tiga gelombang menggunakan bus dari tempat penginapan masing-masing.
Jemaah Haji Khusus Tidak Menginap di Mina
Bagi jamaah haji khusus masalah fasilitas dalam tenda di Arafah maupun di Mina dinilai tidak begitu dipermasalahkan. Sebab sebagian jamaah haji khusus tidak bermalam di tenda, tapi kembali ke hotel.
Setelah melaksanakan wukuf, seluruh jemaah haji bergerak ke Muzdalifah untuk bermalam atau mabit, sambil menyiapkan kerikil untuk melontar jumrah.
Tetapi jamaah haji khusus, setelah melewati tengah malam di Muzdalifah kembali ke hotel. Keesokan harinya baru kembali ke Mina untuk mengawali lontar jumrah.
Lontar jumrah adalah kegiatan melontar dengan batu kerikil pada jumrah (marma) Ula, Wusta, Aqabah. Pada 10 Zulhijah yang dilontar hanya jumrah Aqabah saja sebanyak 7 kerikil. Pada 11, 12 dah 13 Zulhijah melontar ketiga jumrah masing-masing sebanyak 7 batu kerikil dan harus masuk ke dalam lubang Marwa.
Menag berharap seluruh CJH Indonesia dalam menjalankan syarat dan rukun ibadah haji dengan baik dan benar. Kembali ke tanah air dalam keadaan selamat dengan membawa predikat haji mabrur.
"Tidak ada lain pahala bagi haji mabrur kecuali surga," tuturnya yang diamini oleh rombongan petugas haji Indonesia.
Advertisement