Meningkatkan Usaha di Bidang Kuliner, Ini Tips Food Fotografinya
Foto makanan atau food photography (food fotografi) menjadi fokus penting bagi para pengusaha makanan, yang menjajakan dagangannya melalui media sosial. Sebab, foto makanan menjadi objek utamanya, agar konsumen tergiur membeli menu makanannya.
Syafrizal Moe, fashion and comersial photography, membagikan tips memotret objek makanan dalam acara pelatihan food fotografi yang digelar Gojek, pada Senin 29 Juli 2019.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memotret makan agar terlihat menarik di media sosial, yakni pencahayaan. Bagi yang tidak memiliki peralatan lighting (pencahayaan) memadai tak perlu risau. Karena cahaya matahari bisa dimanfaatkan.
"Cahaya matahari yang bagus untuk memotret pukul 08.00-10.00 WIB, dan pukul 15.00-17.00 WIB. Cahaya matahari tidak frontal di atas, jadi tidak banyak menjatuhkan bayangan pada objek foto," terang Syafrizal Moe.
Selanjutnya, Syafrizal Moe menyebut, komposisi atau angle foto fokus pada makanan. "Misalnya jualan burger, fokus fotonya di burger," sebutnya.
Selain itu, Syafrizal Moe juga menyebut, komposisi juga harus menyesuaikan restoran atau tempat makan yang dimiliki. "Disesuaikan dengan segmentasi juga agar branding melalui foto yang dilakukan tepat sasaran," terang alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) jurusan desain grafis ini.
Perspektif mengambilan gambar apabila makanan bervolume seperti burger, hotdog, dan sandwich, Syafrizal Moe menyarankan untuk mengambil foto dari samping. "Agar isinya kelihatan," sambung dia.
Sebaliknya, makanan yang tidak bervolume sebaiknya pengambilan gambar dari atas saja agar detail makanan terlihat. Nah, yang tak kalah penting ialah tahap editing. Menurut pengalaman Syafrizal Moe, sebagian besar orang terlalu berlebihan dalam editing foto makanan. Hal ini bisa berpengaruh buruk karena makanan justru terlihat tidak fresh.
"Editing hanya perlu pada kontras, ketajaman, dan kecerahan yang diperuntukan makanan terlihat fresh dan tidak merubah makanan itu sendiri," katanya.
Editing yang berlebihan dikhawatirkan membuat orang kecewa apabila makanan aslinya tak sama dengan foto. "Fotografi tak melulu mengenai alat, asalkan kamera yang digunakan baik handphone maupun kamera lain tak ada masalah. Hanya butuh latihan terus menerus agar memunculkan rasa dalam pemotretan," terang Syafrizal Moe.