Meningkatkan Kekebalan Tubuh, Cara Mudah Cegah Corona Virus
Mobilitas yang tinggi dalam kelompok masyarakat tertentu membuat penyebaran strain virus baru yang disebut novel corona virus (nCoV) mudah menyebar. Beberapa negara pun terancam dengan penyebaran corona virus, termasuk Indonesia.
Virus yang diketahui berasal dari ikan dan daging binatang buas di pasar Huanan Wuhan, China ini dengan cepat menyebar seiring mobilitas masyarakat yang tak bisa dibendung. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang terdampak oleh virus ini. Meski begitu pemerintah dan elemen kedokteran mengimbau masyarakat agar tidak panik, tapi tetap waspada.
Dokter spesialis paru-paru Rumah Sakit Universitas Airlangga, Prof Dr Nasronudin, dr.,Sp.PD, K-PTI, FINASIM mengatakan, menyikapi situasi kehadiran nCoV, warga masyarakat perlu menjaga kekebalan tubuh tetap seimbang. Seimbang antara gizi, fisik dan psikis.
"Dengan cara istirahat cukup, mengkonsumsi nutrisi yang sehat, mempertahankan pola hidup sehat, membiasakan diri mencuci tangan. Kalau memang punya infeksi pernafasan, gunakan masker agar tidak menular atau tertular," katanya pada ngopibareng.
Nasronudin menambahkan, sampai saat ini memang belum ada vaksin khusus untuk virus nCoV. Maka dari itu meningkatkan kekebalan tubuh menjadi langkah utama untuk pencegahan.
"Masa inkubasi virus ini sekitar 5 sampai 10 hari. Memang tidak semua virus nCoV dapat menyerang tubuh. Hal ini, tentu saja dipengaruhi oleh faktor kekebalan tubuh," katanya.
Lanjutnya, bila seseorang dapat menjaga kekebalan tubuh tetap seimbang dan tangguh, tentu virus yang masuk akan bisa dihadapi oleh sistem komplemen.
Tapi sebaliknya, virus akan mudah masuk apabila kondisi kekebalan tubuh menurun. Seperti, menurunya, gizi tidak seimbang, usia terlalu tua atau terlalu muda. Sebab semakin tua usia manusia sistem kekebalan tubuh juga menurun. Sedangkan, pada bayi kekebalan tubuh belum terbentuk sempurna.
"Saran saya, untuk saat ini hindari dulu berpergian ke daerah endemis. Kalau bisa ditunda dulu," katanya.
Bila menemukan gejala demam di atas 38 derajat celsius, pusing, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, pilek, bahkan sampai sesak napas, segera periksa ke layanan kesehatan terdekat.
"Gejalanya biasanya berlangsung 5 sampai 7 hari," katanya.
Advertisement