Meninggal Usai Vaksin, Bocah SD di Jombang Tak Diautopsi
Naura Sabrina Galiyah, 9 tahun, siswi SD di Jombang, meninggal setelah menerima vaksin Sinovac, pada Jumat 31 Desember 2021. Polisi menyebut Naura dimakamkan di hari yang sama tanpa menjalani autopsi.
Kronologi Peristiwa
Siswi kelas 4 SD di SDN Catakgayam Jombang itu mengikuti vaksinasi Covid-19 di sekolahnya, pada Rabu 22 Desember 2021, sekitar pukul 10:00 WIB.
Tenaga screening kesehatan menyebut mendiang sehat dan aman untuk divaksin Sinovac dosis pertama.
Namun pada Jumat, 24 Desember, Naura mengalami demam, pada badannya muncul bentol-bentol dan juga muntah, menurut keterangan ibu Naura, Maewatun 42 tahun.
Pada Sabtu, 25 Desember, Marwatun membawa Naura ke bidan Puskesmas setempat namun kondisi pada Minggu semakin parah. Ruam merah pada badan Naura semakin meluas sehingga pada Senin 27 Desember, Marwatun membawa bocah Jombang itu berobat ke orang pintar.
Pada Selasa, 28 Desember, kondisi Naura yang tak membaik membuat ibunya membawa putrinya ke Puskesmas Mojowarno yang kemudian merujuknya ke RSUD Jombang.
Selama tiga hari opname di rumah sakit tersebut, Naura meninggal pada Jumat 31 Desember 2021, pukul 05:00 WIB. Ibunya menyebut hingga saat ini dokter mengaku tak tahu penyakit yang menyebabkan Naura meninggal, dikutip dari detik.com, pada Minggu 2 Januari 2021.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
Kepala Puskesmas Mojowarno Ainun Zubaidah menyatakan kondisi Naura saat di-screening diketahui sehat dan tidak memiliki riwayat komorbid.
Namun, gejala demam, ruam di tubuh, nyeri perut, serta muntah yang dialami oleh bocah Jombang itu menurut Ainun adalah kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Namun, ia tidak bisa memastikan jika sakit yang diderita Naura sampai meninggal adalah dampak dari vaksin. "Semua kejadian ikutan pasca imunisasi namanya ya KIPI, tapi apakah disebabkan vaksin atau tidak, itu ada tim sendiri yang akan melakukan investigasi," katanya.
Tidak Diautopsi
Sementara, Kapolsek Mojowarno, AKP Yogas menyatakan jika jenazah siswa kelas 4 SD di Jombang itu segera dimakamkan di hari yang sama, dengan kematiannya.
Ia menegaskan jika pihak keluarga menolak adanya autopsi, sehingga kepolisian tidak melakukan autopsi pada jasad siswi Jombang itu.
"Autopsi itu akan atas dasar kalau ada pengaduan dari keluarga korban. Kalau kami autopsi, dasarnya apa? Orang tuanya kan menerima, tidak ada tuntutan, menolak diautopsi juga," kata Yogas.
Advertisement