Menilik Perjalanan Karier Unai Emery, Sang Manajer Baru Arsenal
Unai Emery telah resmi ditunjuk sebagai menajer baru Arsenal. Namun sebelum berlabuh ke tim asal London itu, Emery memiliki perjalanan karir yang penh liku. Pasalnya ia diketahui pernah gagal ketika merantau, namun namanya justru melambung ketika kembali ke Sevilla.
Karier kepelatihan Emery berbanding terbalik dengan prestasi sebagai pesepakbola. Memang Emery bukan golongan pemain top dunia ketika masih aktif bermain. Ia lebih banyak memperkuat tim semenjana macam Real Sociedad dan Leganes.
Tapi Emery awal karir sebagai pelatih, ia dipercaya menangani klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) selama dua musim. Di klub ibu kota Prancis itu, Emery menggantikan posisi Laurent Blanc. Pada 28 Juni 2016, Emery menandatangani kontrak selama dua tahun dengan PSG.
Seperti dilaporkan Marca, Emery bahkan rela membayar £1,6 juta atau sekitar Rp30 miliar kepada Sevilla sebagai kompensasi sisa kontrak.
Dalam perjalanannya, yang gagal membawa PSG melejit di Eropa, prestasi Emery justru diragukan sejak musim pertama. Sebab, ia gagal meneruskan dominasi PSG sebagai juara Ligue 1 selama empat musim terakhir dan harus merelakan trofi tertinggi pada AS Monaco musim 2016/2017.
Pelatih 46 tahun itu memang sukses mempersembahkan tujuh gelar bagi PSG. Namun, juara Ligue 1 2017/2018 jadi prestasi tertingginya di Paris.
Emery mengawali karier kepelatihannya di Lorca Deportiva (2005-2006) dan dilanjutkan ke Almeria (2006-2008), Valencia (2008-2012), dan Spartak Moskow (2012).
Setelah gagal diperpanjang oleh PSG, Emery akhirnya memutuskan kembali ke Spanyol setelah enam bulan tak mampu membuat perubahan. Di Kota Matador, justru Popularitas Emery menanjak setelah menangani Sevilla pada 14 Januari 2013.
Rapor apiknya bersama Sevilla, yakni tiga gelar trofi Liga Europa, melambungkan namanya dalam jajaran pelatih top dunia. Namun, ia punya rekor buruk ketika merantau ke luar Spanyol.
Emery dianggap gagal bersama Spartak Moskow dan PSG. Selain punya sederet prestasi cukup gemilang ketika melatih Sevilla, filosofi sepak bola menyerang ala Spanyol, membuat EMery ditunjuk untuk menggantikan Wenger di Arsenal.