Mudik Lewat Bojonegoro, Lihat Telaga Kedung Maor Yuk
Musim mudik telah tiba. Bagi pemudik yang berada di Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya, ada beberapa tempat rekreasi wisata air yang cukup enak untuk di kunjungi. Di antaranya Telaga Kedung Maor. Apa dan dimana tempat itu?
Ya, bagi warga Bojonegoro nama Telaga Kedung Maor bukan asing lagi. Airnya yang bening seperti surga keindahan bagi warga sekitarnya. Air terjun yang memercik jernih, mengalir dari bebukitan di hutan jati di Desa Kedung Sumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Lokasi Kedung Maor berada di hutan jati, tepatnya di Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Perhutani, Tretes, Bojonegoro. Jaraknya sekitar 40 kilometer arah selatan Kota Bojonegoro.
Butuh, waktu sekitar satu jam, dengan melewati jalan beraspal jalur Bojonegoro- Nganjuk. Selanjutnya, masuk ke jalan makadam (batu kali) berkelok dan naik yang ditempuh sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor.
Jika kemarau datang, debit air terjun mengecil. Namun air di telaga jernih. Para peladang, petani, warga sekitar kerap menikmati air telaga plus untuk beristirahat. Pun juga para petualang yang gemar berwisata di Kedung Maor. Anak sekolah, pun juga muda-mudi berdatangan.
Setidaknya untuk menutup hiburan di akhir pekan. "Tempatnya eksotik untuk berwisata," ujar Diego, 21 tahun, remaja asal Kecamatan Kota Bojonegoro pada Ngopibareng.id, Jumat, 20 Mei 2022.
Tetapi jika musim hujan datang, air terjun kerap keruh, meski tak terlalu lama dan jernih kembali. Maklum kawasan telaga sebagian adalah tanah bebatuan yang menyaring air dari perbukitan sekitar Kedung Maor.
Jika airnya tinggi, kedalaman telaga bisa mencapai lebih dari 2,5 meter. Tentu ini jadi peringatan bagi mereka yang tak pandai berenang.
Air terjun Kedung Maor sempat ditutup sementara karena tanah longsor tepatnya pada 1 April 2017 silam. Akibatnya tanah bongkahan yang longsor masuk dan menutupi telaga. Air yang jernih jadi keruh dan mengganggu aliran air terjun.
Menurut Kepala Desa Kedung Sumber, Kardi, tanah longsor akibat hujan deras di perbukitan Kacamatan Temayang. Curah hujan yang tinggi, mengakibatkan tanah jadi longsor dan menimbun telaga. "Ketika itu wisata Kedung Maor ditutup sementara," ujarnya pada ngopibareng.id Jumat 20 Mei 2022.
Kardi menyebutkan, ketika itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro dan ahli Sekolah Tinggi Energi Mineral (STEM) Migas Cepu menyebutkan ada kenaikan permukaan dasar sungai setinggi 7 meter sepanjang 250 meter. Akibatnya terjadi patahan tanah lokal di sekitar wisata Kedung Maor. "Daerah Kedung Sumber memang kerap banjir bandang," imbuhnya.
Kini setelah lima tahun berselang, wisata air terjun Kedung Maor terus berbenah. Pihak Desa Kedung Sumber berupaya mengoptimalkan destinasi wisata desa. Yaitu air terjun Kedung Maor dan juga Waduk Pacal hibah dari Kerajaan Belanda yaitu Ratu Wilhelmina, yang mulai dibangun tahun 1924, selesai tahun 1927 dan dibuka tahun 1933 silam.