Menhub Soal Penumpang yang Merasa Ditipu Lion Air
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menindaklanjuti kasus penumpang Lion Air yang mengaku tak kebagian kursi meski sudah memiliki tiket. "Kita akan memeriksa pihak maskapai untuk klarifikasi apa yang terjadi dan konfrontasikan dengan maskapai. Setelahnya kita akan ambil tindakan sesuai ketentuan," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Budi mengatakan pihaknya bakal meminta keterangan, baik dari penumpang maupun maskapai. Pihaknya pun mengaku sudah menyampaikan hal ini ke Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti.
"Kami akan klarifikasi apakah yang terjadi itu suatu pelanggaran atau itu viral untuk diskreditkan korporasi tertentu," kata Budi.
Cerita berjudul 'Jelang Hari Raya, Taubat Naik Lion Air', viral di media sosial. Kejadian tak mengenakkan menimpa seorang staf khusus Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bernama Muhammad Chozin Amirullah.
Merasa dibohongi oleh Lion Air, Chozin pun curhat di Facebook. Ia gagal terbang ke Bangka Belitung (Babel) karena kursinya telah diisi penumpang lain.
Saat di counter check-in Lion Air, Minggu 2 Juni 2019 pukul 09.20 WIB, Chozin kaget karena kursi maskapai yang dipilihnya sudah terisi penuh. Petugas mengatakan bahwa Chozin tidak melakukan check-in secara online.
Akhirnya Chozin diarahkan untuk ke costumer service. Ia tak bisa menemui manager atau supervisor maskapai Lion Air.
"Di counter 26 ditolak dengan alasan tidak melalui web check-in, di costumer servica ditolak dengan alasan terlambat check-in," keluh Chozin.
Ia lalu diantar ke counter 15 untuk menemui supervisor Lion Air. Lagi-lagi, jawaban yang diutarakan sama, yakni dianggap terlambat check-in. (yas)