Menhub Memprediksi Jumlah Penumpang Pesawat Menurun
Jumlah pemudik di beberapa bandara utamanya Jawa, diprediksi mengalami penurunan. Hal tersebut bisa terjadi selain dipengaruhi tingginya harga tiket pesawat, juga adanya Tol Trans Jawa yang menjadi peminat pemudik tahun 2019.
"Tol Trans Jawa itu pasti banyak penggunanya, juga tekanan kepada kereta api tidak terlalu tinggi. Kalau dulu, tekanan kereta api tinggi sekali, tapi karena darat itu sangat bisa menyerap traffic, maka memungkinkan dari semua sektor," ujar Budi Karya Sumadi Kepada wartawaan saat akan meninggalkan Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat 31 Mei 2019.
Budi Karya sebelumnya memantau arus mudik di sejumlah daerah melalui teleconverence. Salah satunya di Bandara Adisucipto, Jogjakarta, terjadi penurunan sebesar 12-15% dibandingkan tahun lalu dengan jumlah penumpang 11.133 orang dengan jumlah 125 pesawat .
Budi menyebut, volume penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta tidak berubah meski tidak mengalami kenaikan jumlah pemudik. Namun Bandara di Bali mengalami kenaikan jumlah pemudik.
"Saya ngelihat begini, bahwa lebaran ini menjadi satu waktu yang istimewa bagi semua orang. Berdasarkan proyeksi yang dilakukan oleh AP II di Soetta, volume penerbangan itu relatif sama walaupun tidak ada kenaikan. jadi, saya masih berasumsi selama lebaran ini akan sama. Tadi kan, ada yang di Bali kan naik, yang di Jogja turun. Harapan kita, untuk udara selama lebaran ini paling nggak, sama dengan tahun lalu," kata Menhub.
Menurut Budi, saat ini banyak pemudik memilih moda transportasi terutama bus. Tapi dia meminta operator bus untuk meningkatkan kualitas armada busnya karena terminal-terminal sudah diperbaiki.
"Kalau busnya diperbaiki, terminalnya diperbaiki maka perbaikan yang terjadi seperti kereta api juga akan kita alami di bus. Kalau kita memiliki jalan tol yang begitu prima, dengan kecepatan yang prima juga dan satu waktu jarak tempuh itu juga akan sama dengan kereta api dengan kondisi yang baik, saya yakin tren untuk menggunakan bus ini akan banyak. Oleh karenanya, saya sampaikan kepada operator-operator bus, buatlah bus itu prima sama baiknya dengan bus-bus eksekutif atau dengan kereta api," jelas dia. (asm)