Menhub Ajak Pemudik Gunakan Bus
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak pemudik mau menggunakan bus untuk mudik dan balik saat Lebaran 2019, mengingat saat ini perusahaan angkutan sudah banyak yang meningkatkan kualitas kendaraannya sehingga aman dan nyaman.
"Saya tadi ke Bandara Soekarno-Hatta menggunakan bus dan nyaman sekali. Untuk itu saya juga mengimbau masyarakat bisa menggunakan bus untuk pilihan moda transportasi," kata Menhub Budi Karya kepada pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Minggu.
Hal itu disampaikan bersama Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti meninjau Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2019 Bandara Internasional Soejarno-Hatta serta inspeksi keselamatan pesawat.
Dikatakannya, Kemenhub telah meminta perusahaan bus untuk meningkatkan layanan sesuai standar kepada penumpang, sehingga penumpang terasa nyaman dan aman saat bepergian. Untuk itu armada bus yang sudah tua sebaiknya diganti dengan yang lebih baru.
Selain itu, kata Menhub, Kemenhub berkomitmen memperbaiki dan merenovasi sejumlah terminal Tipe A dalam upaya untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang yang menggunakan angkutan bus.
"Dalam jangka menengah kami memang berencana untuk merenovasi dan memperbaiki terminal-terminal Tipe A di seluruh Indonesia. Selama ini kami tidak dapat anggaran, tapi tahun depan mungkin akan dapat alokasi anggaran yang memadai," Menhub.
Sebelumnya Menhub berjanji akan bicara dengan Menteri Keuangan terkait anggaran renovasi terminal ini. Ia yakin bisa mendapatkan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan.
“Anggarannya kita harapkan dapat yang besar. Bila dapat katakanlah Rp500 miliar, masing-masing terminal bisa dapat Rp10 miliar. Minimal di terminal itu ada lounge, WC yang bagus dan nyaman. Karena banyak sekali terminal yang masih perlu perbaikan. Karena ini juga ada kaitannya dengan pariwisata di daerah," kata Menhub.
Selain perbaikan terminal, Menhub juga meminta kepada pengusaha bus untuk memperbaiki layanan, yakni memperbaiki bus.
Seperti kalau bus sudah reot maka penumpang tidak akan mau naik, tapi kalau busnya “kinclong” orang akan tertarik.
Menhub menambahkan bahwa keinginan untuk mengembangkan bus sebagai angkutan utama sudah ada sejak tahun lalu. Karena kebanyakan yang naik bus ini adalah masyarakat menengah ke bawah.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyampaikan bahwa sesuai kebijakan baru pihaknya akan memperpanjang usia armada angkutan umum dari sebelumnya lima tahun menjadi 10 tahun.
Dengan begitu, pengusaha bisa lebih menghemat biaya investasinya. Menurutnya, langkah ini diambil sebagai upaya mengurangi bahkan menghilangkan angkutan umum gelap.
Konsekuensi dari penambahan umur kendaraan ini, setiap Perusahaan Otobus (PO) harus mempunyai sistem manajemen keselamatan (SMK), serta di setiap unit bus harus dipasang GPS.
"Usia kendaraan diperpanjang, tapi aturannya akan diperketat. Dengan SMK dan GPS disetiap unit bus tersebut, dimaksudkan agar bisa meningkatkan keselamatan transportasi jalan," kata Dirjen.