Menhan: Mahasiswa Hindari Segala Bentuk Radikalisme
Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu Ryamizard mengatakan, mahasiswa harus memiliki integritas dan kepribadian yang Pancasilais. Hal itu menjadi karakter dan identitas bangsa Indonesia, yang bisa mengantisipasi faham radikalisme di antara kader bangsa.
"Dengan begitu kita dapat menghindari segala bentuk radikalisme," tuturnya.
Ryamizard menekankan pembentukan karakter menjadi hal yang paling utama dibandingkan dengan ilmu pengetahuan.
"Bangsa ini harus membina karakter, karena dialah yang menentukan arah suatu bangsa," tegasnya.
Ryamizard Ryacudu mengungkapkan hal itu, dalam rangkaian kunjungan ke Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, pada Sabtu 24 Agustus 2019. Kunjungan tersebut dalam rangka memberikan kuliah umum bertema "Bela Negara dan Deradikalisasi" kepada 5 ribu mahasiswa UB yang hadir di Gedung Samantha Krida UB.
Ia mengungkapkan dari pihak Kementrian Pertahanan sedang membentuk pertahanan yang kuat. Menurutnya pertahanan yang kuat bukan semata-mata dengan membeli alat perang namun terletak pada penyusunan konsep pertahanan itu sendiri.
"Dari situ kita lihat ancaman-ancaman apa saja yang ada. Kita melihat ancaman itu menjadi nyata jika keutuhan, keselamatan, negara terganggu," terangnya.
Di hadapan ribuan mahasiswa baru UB, Ia mencontohkan terganggunya keutuhan negara yang terjadi di kawasan timur tengah dengan kemunculan gerakan radikal seperti Islamic State Iraq and Syria (ISIS) yang membawa konsep negara khilafah.
"ISIS itu bukam agama, ISIS adalah hasil konflik politik di irak. ada 21 negara islam tidak suka konsep khilafah. Dulu awalnya di Mesir di tangkap juga. Kita Indonesia punya pancasila. Jangan sampai kita seperti itu,"ungkapnya.
Di tempat yang sama, Rektor UB, Nuhfil Hanani, mengungkapkan bahwa agenda seperti ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh pihak kampus bagi para mahasiswa baru.
Ia menolak kegiatan ini disangkutpautkan dengan adanya gerakan radikal di UB.
"Mana ada, sudah tidak ada yang radikal di sini, sudah habis, sudah aman, kita mantapkan terus. Masa kampus sudah kelas dunia ada yang sepert itu," tuturnya sambil menuju mobil dinas.
Ia melanjutkan untuk mencegah radikalisme tersebut dari pihak UB akan mengirimkan mahasiswa barunya untuk mengikuti program bela negara di Rindam Brawijaya, Malang selama empat hari.
Selain itu dalam kuliah umum tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara Kemenhan dengan UB. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama antara Pangdivif 2 Malang dengan 15 Dekan Fakultas di UB.
Turut hadir dalam acara tersebut Ditjen Kuathan Kemhan RI, Pangdam V Brawijaya, Pangdivif 2 Kostrad, Danrem 083/BDJ Malang, Danlanud Abd. Saleh. Hadir pula Dandim 0833, Wali Kota Malang dan jajaran Forkopimda Malang Raya.