Mengurai Benang Kusut jelang Debat Perdana Pilpres 2019
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan debat perdana pemilihan presiden dan wakil presiden 2019 akan digelar pada 17 Januari 2019 mendatang. Beragam kontroversi membayangi pelaksanaan debat kali ini.
Apalagi setelah pada Selasa 9 Januari 2019, KPU dinilai gagal menjalankan sosialisasi visi dan misi pasangan capres-cawapres.
Ketua KPU Arif Budiman mengatakan, gagalnya sosialisasi ini murni karena kedua kubu tidak pernah memenuhi kata sepakat. KPU akhirnya memutuskan sosialisasi visi dan misi dilakukan oleh masing-masing calon.
Selain gagalnya sosialisasi visi dan misi, beberapa kontroversi juga mewarnai jelang debat perdana. Diantaranya pencoretan Bambang Widjojanto dan Adnan Topan Husodo dari panelis debat.
"Akhirnya, kami memutuskan hanya ada enam panelis. Jadi, ini bukan dicopot, tapi masing-masing calon sepakat agar panelisnya dikurangi," ujar Ketua KPU Arief Budiman.
Dalam debat nanti, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga memilih tak hadir. "Kami sudah berdiskusi di KPK, kalau buat soal kita mau bantu akan berkontribusi. Tapi terkait tanggal 17 Januari waktu debat kami tidak akan datang, supaya tidak ada kesan kami ditarik ke politik," ujar Agus Rahardjo, Ketua KPK.
Materi Debat Capres-Cawapres yang akan dibagikan terlebih dulu ke calon untuk dipelajari juga menuai kontroversi.
"Menurut saya aneh sebuah debat pertanyaannya disampaikan lebih dulu kepada paslon. Mestinya itu otentik muncul dalam proses debat," kata Mantan Komisioner KPU, Sigit Pamungkas. (man)
Advertisement