Mengunjungi Orang Haji, Minta Doa Ampunan Niscaya Terkabulkan
Menjadi tradisi masyarakat di Nusantara, setiap orang pulang dari ibadah di Tanah Suci, baik haji maupun umrah, selalu mendapat kunjungan dari tamu. Mereka adalah kerabat, teman dekat dan keluarga.
Adakah tuntunan agama Islam soal ini? Guna memahami hal itu, berikut uraian Ust Ma'ruf Khozin, Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur:
Kitab-kitab Fikih Syafi'iyah menganjurkan untuk berkunjung kepada orang yang datang dari ibadah haji.
Syekh Sulaiman Al-Jamal menjelaskan:
ﻭﻳﻨﺪﺏ ﻟﻠﺤﺎﺝ اﻟﺪﻋﺎء ﻟﻐﻴﺮﻩ ﺑﺎﻟﻤﻐﻔﺮﺓ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﺴﺄﻟﻪ ﻭﻟﻐﻴﺮﻩ ﺳﺆاﻟﻪ اﻟﺪﻋﺎء ﺑﻬﺎ
Dianjurkan bagi orang yang haji untuk mendoakan ampunan bagi orang lain meskipun tidak memintanya dan bagi orang lain dianjurkan meminta doa kepadanya
ﻭﻓﻲ اﻟﺤﺪﻳﺚ «ﺇﺫا ﻟﻘﻴﺖ اﻟﺤﺎﺝ ﻓﺴﻠﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺻﺎﻓﺤﻪ ﻭﻣﺮﻩ ﺃﻥ ﻳﺪﻋﻮ ﻟﻚ ﻓﺈﻧﻪ ﻣﻐﻔﻮﺭ ﻟﻪ»
Sebagaimana dalam hadis "Jika engkau berjumpa dengan orang haji maka ucapkan salam kepadanya, jabat tangannya dan minta doakan kepadanya maka dia akan diampuni" (HR Ahmad. Hadis ini dinilai daif namun doa orang yang haji dijelaskan di banyak hadis lain)
ﻗﺎﻝ اﻟﻌﻼﻣﺔ اﻟﻤﻨﺎﻭﻱ ﻇﺎﻫﺮﻩ ﺃﻥ ﻃﻠﺐ اﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﻣﻨﻪ ﻣﺆﻗﺖ ﺑﻤﺎ ﻗﺒﻞ اﻟﺪﺧﻮﻝ ﻓﺈﻥ ﺩﺧﻞ ﻓﺎﺕ ﻟﻜﻦ ﺫﻛﺮ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﻤﺘﺪ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻣﻦ ﻣﻘﺪﻣﻪ
Syekh Al Munawi berkata bahwa secara zahir hadis meminta doa ampunan memiliki waktu sebelum masuk ke dalam rumah. Jika sudah masuk maka hilang kesempatannya. Namun menurut sebagian ulama hal itu diperpanjang sampai 40 hari dari kedatangan ibadah haji (Hasyiah Al Jamal ala Al-Manhaj, 2/554)
"Sowan Gus Ali Masyhuri, Sidoarjo, yang baru pulang dari ibadah haji sekaligus mengantar undangan Haul Pondok Ploso, Rabu pekan depan," tutur Ust Ma'ruf Khozin, Pengasuh Pesantren Raudlatul Ulum, Suramadu.
Advertisement