Mengunjungi Jembatan Kereta Tertinggi di Jerman
Mengingat belum semua objek menarik di Solingen saya kunjung, karena letaknya satu dengan lainnya cukup berjauhan dan tidak bisa dikunjungi hanya dalam sehari, maka jadilah diakhir pekan ini, 18 Agustus, saya kembali ke Solingen. Kali ini saya mengunjungi Müngstener Brücke, jembatan kereta api tertinggi di Jerman yang tepat dibawahnya terdapat taman, Müngstener Brückenpark.
Müngstener Brücke adalah jembatan kereta api tertinggi di Jerman dan salah satu monumen teknik paling menakjubkan di negara ini. Terletak di antara kota Solingen dan Remscheid di negara bagian Nordrhein-Westfalen. Jembatan ini melintasi Sungai Wupper dan berdiri setinggi 107 meter di atas permukaan air, dengan panjang bentangan sekitar 500 meter. Müngstener Brücke tidak hanya terkenal karena ukurannya yang mengesankan, tetapi juga karena sejarah panjang dan signifikansinya dalam perkembangan industri dan infrastruktur di Jerman.
Müngstener Brücke dibangun pada akhir abad ke-19 --berdasarkan pelakat dari baja yang ada di lokasi-- dibangun dalam waktu tiga tahun, tepatnya dari tahun 1894-1897, sebuah periode di mana teknologi teknik dan konstruksi sedang mengalami kemajuan pesat di seluruh dunia.
Konon dikebutuhkan untuk menghubungkan jaringan kereta api antara kota-kota industri di Lembah Ruhr, termasuk Solingen dan Remscheid, mendorong pemerintah Jerman untuk membangun jembatan ini. Jembatan ini dirancang oleh Anton von Rieppel, seorang insinyur terkenal pada masanya, dan konstruksinya dimulai pada tahun 1893.
Pembangunan jembatan ini memerlukan keterampilan teknik yang luar biasa dan penggunaan bahan-bahan terbaik pada saat itu. Dibuat dari baja, jembatan ini terdiri dari serangkaian lengkungan yang saling berhubungan, menciptakan struktur yang kuat dan stabil untuk menopang kereta api yang melintasinya. Berat total sekitar 5 ribu ton.
Pembangunan Müngstener Brücke termasuk pondasi tapaknya memakan waktu sekitar empat tahun, dan jembatan ini akhirnya diresmikan pada tanggal 15 Juli 1897. Awalnya, jembatan ini diberi nama Kaiser-Wilhelm-Brücke, untuk menghormati Kaisar Wilhelm I, namun kemudian berganti nama menjadi Müngstener Brücke, sesuai dengan nama wilayah sekitarnya, Müngsten.
Desain Müngstener Brücke adalah contoh sempurna dari arsitektur industri abad ke-19, yang menekankan kekuatan dan fungsionalitas tanpa mengabaikan estetika. Struktur lengkungan jembatan ini tidak hanya memberikan kekuatan tambahan tetapi juga menciptakan pemandangan yang indah dan ikonik. Keindahan jembatan ini sering menjadi subjek fotografi dan lukisan, serta menjadi inspirasi bagi banyak seniman.
Salah satu aspek paling menarik dari jembatan ini adalah penggunaan teknik konstruksi "cantilever", di mana bagian-bagian jembatan dibangun secara bertahap dari kedua sisi sungai dan kemudian dihubungkan di tengah. Metode ini memungkinkan konstruksi jembatan yang panjang dan tinggi tanpa perlu penyangga sementara di sungai, sebuah teknik inovatif pada masanya.
Müngstener Brücke awalnya dibangun untuk mendukung perkembangan industri di wilayah tersebut dengan menyediakan rute kereta api yang cepat dan efisien antara kota-kota besar. Selama lebih dari satu abad, jembatan ini telah memainkan peran penting dalam transportasi dan ekonomi daerah, menghubungkan jaringan kereta api utama dan memfasilitasi pergerakan barang dan orang.
Selain fungsi transportasinya, Müngstener Brücke juga memiliki signifikansi budaya dan sejarah yang mendalam. Jembatan ini menjadi simbol kemajuan teknologi dan industrialisasi yang telah membentuk Jerman modern. Dalam banyak hal, Müngstener Brücke adalah representasi dari kekuatan dan ketahanan masyarakat Jerman, yang mampu mengatasi tantangan teknis dan alam untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa.
Sebagai struktur bersejarah, Müngstener Brücke memerlukan pemeliharaan yang cermat untuk menjaga integritasnya. Selama bertahun-tahun, berbagai proyek restorasi telah dilakukan untuk memperbaiki dan memperkuat jembatan ini, memastikan bahwa jembatan ini tetap aman untuk digunakan dan dapat bertahan untuk generasi mendatang. Upaya konservasi ini mencerminkan pentingnya jembatan ini tidak hanya sebagai infrastruktur transportasi, tetapi juga sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan.
Müngstener Brücke terus menarik perhatian dan kekaguman dari semua yang melihatnya, apalagi di sekitar Müngstener Brücke, tepatnya dibagian bawah terletak Müngstener Brückenpark, sebuah taman rekreasi yang dirancang untuk memanfaatkan keindahan alam dan arsitektur jembatan. Taman ini menawarkan berbagai jalur pejalan kaki dan area piknik, di mana pengunjung dapat menikmati pemandangan spektakuler jembatan dan sungai di bawahnya. Ada juga "Schwebefähre", sebuah ferry gantung yang menghubungkan kedua sisi sungai, memberikan pengalaman unik bagi pengunjung.
Ferry gantung ini, kita bisa menyebutnya sebagai tambangan yang biasa menghubungkan dan menyebrangkan dari satu sisi sungai ke sisi seberangnya, digerakkan oleh penumpang yang berada diatasnya dengan menggerak-gerakan tuas. Untuk menikmatinya perorang dikutif 2 euro untuk satu kali penyebrangan dan untuk kembali ke lokasi awal kembali membayar 2 euro.
Müngstener Brückenpark menjadi tempat populer bagi penduduk lokal dan wisatawan untuk berjalan-jalan, bersepeda, atau sekadar bersantai di alam terbuka. Uxaranya cukup sejuk dengan hutan di kiri kanan dan perbukitan. Menurut informasi taman ini juga sering menjadi lokasi berbagai acara budaya dan festival, termasuk konser musik dan pameran seni, yang menambah daya tariknya sebagai destinasi wisata.
Karena letaknya tepat dibawah jembatan kereta, Müngstener Brückenpark tidak hanya menawarkan pemandangan spektakuler dari jembatan ikonik yang membentang di atas Sungai Wupper, tetapi juga menyediakan berbagai aktivitas rekreasi dan fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengunjung dari segala usia.
Müngstener Brückenpark sendiri dikembangkan sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan area di sekitar jembatan dan menjadikannya tempat rekreasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Taman ini dirancang dengan mempertimbangkan keindahan alam sekitarnya, mengintegrasikan unsur-unsur alami dengan fitur-fitur modern untuk menciptakan ruang publik yang menarik.
Müngstener Brückenpark menawarkan berbagai fasilitas dan aktivitas yang dapat dinikmati oleh pengunjung antara lain taman sebagai area piknik yang teduh, di mana pengunjung dapat bersantai sambil menikmati pemandangan jembatan dan sungai. Tempat ini sangat cocok untuk keluarga yang ingin menghabiskan waktu bersama di alam terbuka.
Ada juga jalur pendakian dan bersepeda, Müngstener Brückenpark memiliki beberapa jalur pendakian dan bersepeda yang mengelilingi taman, menawarkan kesempatan bagi para pengunjung untuk menjelajahi keindahan alam Lembah Wupper. Jalur-jalur ini bervariasi dalam tingkat kesulitan, sehingga cocok untuk segala usia dan tingkat kebugaran.
Lainnya adalah aliran Sungai Wupper yang mengalir melalui taman menyediakan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati kegiatan seperti berperahu atau sekadar duduk di tepi sungai sambil menikmati suara aliran air dan semilir angin. Pada musim panas, sungai ini menjadi tempat yang menyenangkan untuk beristirahat dan menyegarkan diri.
Jangan dilupakan dipintu masuk areal taman ini ada penjual wafel yang menurut lidah saya, jauh lebih enak rasanya ketimbang “Kota Wafel” di Belgia. Harganya 2,5 euro, buka mulai pukul 10.00 hingga pk. 17.00. Tapi seringkali tutup sebelum pk. 17.00 karena memang sudah ludes dari persediaan adonan yang dibuat.
Wafel ini akan menjadi pelengkap kunjungan Anda melihat spektrakuler struktur Müngstener Brücke dan menikmati indahnya Müngstener Brückenpark, karena biasanya pengunjung membelinya sat pulang. Tapi saya tidak membelinya saat baru tiba, karena benar dugaan saya semula, ketika saya pulang sudah tutup.
Intinya Müngstener Brücke dan Müngstener Brückenpark adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan saat Anda berkunjung ke Solingen. Siapa mau ke sana? Saya dengan sukarela akan mengantarkannya. (Sukemi)
Advertisement