Mengulur Waktu Beramal, Ini Pelajaran Khalifah Mu'awiyah
Dalam kitab Mukasyadatul Qulub terdapat kisah yang patut menjadi perhatian kita bersama untuk dipetik pelajaran.
(Fudhail bin Iyadh berkata) "Duniawi adalah hina, tetap sulit keluar dari dunia." Sementara ulama berkata, "Aneh! Mengenal kematian adalah nyata, bagaimana dia dapat gembira?" Aneh! Sesungguhnya mengenal neraka adalah nyata, bagaimana didapat tertawa? Aneh orang hanya melihat bolak-balik dunia bagaimana dia condong kepadanya. Dan aneh sesungguhnya takdir.itu nyata, bagaimana dia tegak?"
Kisah Khalifah Mu'awiyah
Seorang laki-laki dari Najra menghadap kepada Mu'awiyah ra, umurnya mencapai dua ratus tahun. Mu'awiyah bertanya tentang dunia, bagaimana dia menemukannya. Dia berkata, "Tahun-tahun bencana dan tahun-tahun
kemakmuran, hari demi hari dan malam demi malam. Seorang anak lahir dan mati. Seandainya tidak ada yang lahir tentu akan punahlah makhluk, dan seandainya tidak ada yang mati tentu dunia tidak muat menampungnya.
Laki-laki itu lalu berkata, "Bertanyalah semaumu."
Mua'wiyah bertanya, "Apakah umur yang engkau kembalikan atau ajal datang lalu engkau menolaknya?" Dia berkata, "Aku tidak menguasai itu."
Mu'awiyah berkata, "Tidak ada yang aku butuhkan lagi."
Dawud Ath-Tha'i berkata, "Hai anak cucu Adam, engkau bergembira dengan angan-anganmu. Padahal sesungguhnya engkau mencapainya dengan kedatangan ajalmu, kemudian engkau mengulur-ulur waktu dengan amalmu. Seakan-akan manfaatnya untuk orang lain."
Bisyr berkata, "Barangsiapa yang minta dunia, maka sesungguhnya dia hanya minta untuk berdiri lama di hadapan-Nya."
Abu Hazim berkata, "Di dunia ini tidak ada sesuatu yang dapat menggembirakanmu, kecuali Allah telah melekatkan sesuatu yang akan menyusahkanmu."
(Hasan berkata) "Tidaklah keluar jiwa Anak cucu Adam dari dunia, kecuali dengan membawa tiga macam penyesalan, ia menyesal tidak puas dengan apa yang telah dikumpulkannya, belum menemukan pada sesuatu yang dia cita-citakan dan tidak memperbaiki bekal pada sesuatu yang akan dia hadapi."
(Pernah dikatakan kepada sebagian orang-orang yang ahli ibadah), "Engkau benar-benar telah mencapai kekayaan." Dia berkata, "Sesungguhnya yang mencapai kekayaan hanyalah orang yang merdeka dari budak dunia."
Sulaiman berkata, "Tidaklah sabar dari kesenangan-kesenangan dunia kecuali orang yang hatinya terdapat hal yang menyibukkannya dengan akhirat.
Malik bin Dinar berkata, "Kami telah kompak mencintai dunia, di antara kami tidak memerintah sesuatu yang makruf kepada yang lain dan kami tidak melarang kemungkaran pada sebagian yang lain. Dan Allah tidak akan membiarkan hal ini, aku ingin tahu siksa Allah yang bagaimanakah akan diturunkan kepada kami?"
Abu Hazim berkata, "Sedikit dunia akan menyibukkan orang dari banyak urusan akhirat."
Hasan berkata, "Hinakan dunia. Demi Allah! dunia itu tidak lebih hina bagi seseorang daripada orang yang menghinakannya." Dia juga berkata, "Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, tentu Dia memberikan kemudian menahannya. Lalu apabila telah habis, tentu Dia mengembalikannya. Dan apabila seorang hamba hina di sisi-Nya maka dilapangkan dunia pada hamba itu."
Sementara ulama berkata dalam doanya, "Wahai Tuhan, Engkau tidak akan menjatuhkan langit ke bumi, kecuali dengan izin-Mu, tahanlah dunia."
Muhammad bin Munkadir (berkata), "Ceritakanlah kepadaku, ada seorang laki-laki berpuasa sepanjang masa (tidak pernah berbuka), berdiri waktu malam (tidak pernah tidur), bersedekah dengan hartanya, dan berjihad di jalan Allah serta menjauhi yang haram. Besok dia akan didatangkan pada hari kiamat dan dikatakan (kepadanya), 'Orang ini telah mengagungkan semua yang diremehkan Allah, dan meremehkan semua yang diagungkan Allah. Bagaimanakah engkau melihat keadaannya?
Lalu siapakah di antara kita yang tidak seperti ini, dunia adalah agung dalam pandangannya? Serta kita telah mengerjakan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan'."
Abu Hazim berkata, "Perongkosan dunia maupun akhirat sangat mahal. Adapun per ongkosan akhirat, kamu tidak akan menemukan pembantu-pembantu. Sedang perongkosan dunia, kamu tidak akan menemukan sesuatu pun kecuali menemukan seorang yang menyeleweng yang telah mendahuluimu kesana."
Demikian semoga bermanfaat.