Mengukur Nilai Gizi Susu Kental Manis
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa susu kental manis bukanlah produk susu.
Kepala BPOM Penny Lukito menyebut bahwa surat edaran tersebut merupakan upaya perlindungan konsumen, terutama anak-anak.
Dengan surat ini, dia juga berharap agar masyarakat tak lagi keliru saat mengonsumsi susu kental manis (SKM).
“Terkait Kental manis ini mesti disosialisasikan karena banyak persepsi yang keliru di masyarakat dalam mengonsumsi kental manis sebagai produk susu,” kata Penny.
Meski demikian, ini tak berarti kalau Anda tak boleh lagi mengonsumsi susu kental manis. Susu kental manis masih boleh dikonsumsi asalkan dikonsumsi dengan bijak.
Pasalnya, ada beberapa hal yang membuat susu kental manis menjadi ‘ancaman berbahaya’ jika tak dikonsumsi dengan bijak.
Direktur Gizi Masyarakat Doddy Izwardi menyebut kandungan gula produk kental manis lebih tinggi daripada kandungan proteinnya. Dia pun menyesalkan iklan di televisi yang menampilkan seolah-olah menjadikan kental manis sebagai minuman bagi keluarga.
“Kental manis ini tidak diperuntukkan bagi balita. Namun perkembangan di masyarakat dianggap sebagai susu untuk pertumbuhan. Kadar gulanya sangat tinggi, sehingga tidak diperuntukkan untuk itu,” katanya.
Tabel Komposisi Pangan Indonesia
Lalu sebenarnya bagaimana kandungan zat gizi dari susu kental manis ini? Mengutip buku Tabel Komposisi Pangan Indonesia dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Jakarta 2009, susu kental manis memiliki komposisi zat gizi per 100 gram seperti berikut ini:
Air 25 gram
Energi 343 kkal
Protein 8,2 gram
Lemak 10 gram
Karbohidrat 55 gram
Kalsium 275 mg
Zat besi 0,2 mg
Vitamin C 1 mg
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Indonesia menghimbau masyarakat untuk beralih mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein yang lebih awet daripada susu.
Untuk balita ASI jauh lebih baik. ASI mengandung 40 persen laktosa. Proses menyusui juga tidak membuat ASI menempel pada gigi anak karena ASI langsung masuk ke kerongkongan.