Mengubur Dua Jenazah dalam Satu Liang Kubur, Bolehkah?
Fatwa Tarjih Muhammadiyah membolehkan mengubur lebih dari satu jenazah dalam satu liang kubur. Ini berdasarkan hadis Nabi Saw yang diriwayatkan Imam al-Bukhari, yang berbunyi:
“Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a. bahwa Rasulullah saw mengumpulkan di antara dua orang laki-laki dari korban (perang) Uhud di dalam satu kain kemudian beliau bertanya: ‘Siapakah di antara keduanya yang lebih banyak pengetahuannya tentang Al-Qur’an?’ Jika ditunjukkan kepada beliau salah seorang dari keduanya, beliau mendahulukannya di dalam liang lahad, lalu beliau bersabda: ‘Aku menjadi saksi bagi mereka’. Kemudian beliau menyuruh untuk mengubur mereka dengan darah mereka dan beliau tidak menyalatkan serta tidak memandikan mereka.” (HR. al-Bukhari).
Selain itu, Sabda Nabi Saw “Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a.: Rasulullah saw bertanya tentang korban (perang) Uhud: ‘Siapakah di antara mereka yang paling banyak pengetahuannya tentang Al-Qur’an?’ Jika ditunjukkan kepada beliau salah seorang laki-laki, beliau mendahulukannya di dalam liang lahad sebelum kawannya.” (HR. al-Bukhari).
Langkah yang Dibenarkan
Dua hadis di atas dijadikan dalil bahwa menguburkan lebih dari satu jenazah di dalam satu liang lahad itu dibenarkan. Dalam keadaan normal memang sedapat mungkin satu liang lahad diperuntukkan bagi satu jenazah.
Namun dalam kondisi tertentu atau dalam keadaan darurat seperti terjadi musibah gempa bumi, kebakaran, kapal tenggelam, perang dan lain sebagainya, satu liang lahad boleh dipakai untuk lebih dari satu jenazah.
*) Fatwa bersumber dari Majalah Suara Muhammadiyah No 1 tahun 2008.