Mengisi Keindonesiaan dengan Aksi Nyata, Begini Komitmen Aisyiyah
"...kesalehan individu yang dimilikinya harus dikolektifkan menjadi kepentingan sosial yang lebih besar, yakni kepentingan bangsa," ujar Noordjannah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menjelaskan, perempuan yang menjaga nilai-nilai luhur memiliki potensi besar untuk menentukan nasib bangsa.
"Oleh karena itu kesalehan individu yang dimilikinya harus dikolektifkan menjadi kepentingan sosial yang lebih besar, yakni kepentingan bangsa," ujar Noordjannah.
"Saat ini masih banyak persoalan bangsa yang belum selesai. Oleh karena itu 'Aisyiyah mengajak bersinergi mengatasi masalah itu. 'Aisyiyah harus mengambil bagian amar ma'ruf. Alangkah malunya kita jika para tokoh dahulu berjuang untuk kemerdekaan kita, dan kita tidak melanjutkan perjuangannya," imbuh Noordjannah, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Kamis 12 Juli 2018.
"Di Muhammadiyah, yang paling ramai, aktif dan ghirah perjuangannya besar adalah ibu-ibu 'Aisyiyah. Oleh karena itu, ketika perempuan perannya diperluas, kualitas kepemimpinannya diasah..," kata Abdul Mu'ti.
Lebih lanjut Noordjannah mengajak para tokoh yang hadir untuk mengisi negara dengan cara-cara yang positif.
"Tapi kami juga berharap agar pihak-pihak yang memiliki otoritas turut serius dalam menangani masalah kemiskinan, kekerasan terhadap perempuan, gizi buruk dan pernikahan dini," harapnya.
PP Muhammadiyah menggelar Silaturrahim dan Syawalan 1439 bersama Keluarga Besar Pimpinan Pusat Aisyiyah, Selasa 10 Juli. Juga dihadiri Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.
Dalam sambutannya, Abdul Mu'ti menyatakan turut bergembira dengan perjuangan yang dilakukan oleh 'Aisyiyah.
"Di Muhammadiyah, yang paling ramai, aktif dan ghirah perjuangannya besar adalah ibu-ibu 'Aisyiyah. Oleh karena itu, ketika perempuan perannya diperluas, kualitas kepemimpinannya diasah dan memiliki akses di dalam ekonomi maka kepemimpinan perempuan di masa depan hanya menunggu waktu," sambutnya. (adi)