Menghormati Bendera Merah-Putih, Begini Penjelasan Habib Luthfi
Rais Aam Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah (JATMAN), Habib Luthfi bin Yahya selalu mengungkapkan rasa cinta tanah air atau Nasionalisme. Hal itu justru untuk makin meningkatkan keimanan dan Keislaman masyarakat di negeri ini.
"Merah putih, bukan hanya sekadar warna dari bendera Indonesia," pesan Habib Luthfi.
Tetapi, menurut Habib Luthfi, memiliki makna yang tinggi bagi kebanggaan dan kewibawaan bangsa. Maka wajib hukumnya untuk dihormati.
"Kalau tidak mau hormat pada Bendera Merah Putih, silakan enyah dari Indonesia,” tegas Habib Lutfi bin Yahya, Pengasuh Pengajian Kanzus Shalawat, Pekalongan, Jawa Tengah.
Habib Luthfi bin Yahya selalu menekankan semangat Nasionalisme kepada masyarakat dan umat Islam. Kenyataannya, ada di antara masyarakat yang ternyata terpengaruh ajaran Wahabi dan ajaran lain, menolak melakukan upacara Agustusan dengan alasan "dilarang menghormat bendera".
Fanatisme terhadap Indonesia, lanjutnya, mutlak dimiliki oleh segenap umat Islam Indonesia.
Jangan hanya janji yang diucapkan tetapi buktikan, kalau jiwa dan raga kita rela dikorbankan untuk Indonesia.
”Sangat aneh kalau hormat bendera merah putih dikatakan musyrik, syirik. Mereka tidak mengerti makna musyrik dan syirik, artinya perlu memperdalam lagi belajar agama,” ujar Habib.
Harusnya, kata Habib, kita malu pada para pendahulu kita yang telah menegakan Indonesia.
"Kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil dari hadiah. Tetapi melalui perjuangan yang memakan banyak korban," tutur Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.
Advertisement