Menghitung Kerugian Batalnya MotoGP karena Corona
Gelaran balap motor MotoGP ditunda demi mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. Dorna Sport selaku penyelenggara menunda beberapa seri MotoGP, mulai seri Qatar, Thailand hingga Amerika.
Penundaan balap ini tak hanya mengacaukan jadwal, namun juga menimbulkan kerugian bagi promotor alias tuan rumah penyelenggara.
MotoGP bukanlah kegiatan murah. Mengutip laman Totalsportek, tuan rumah harus menyerahkan uang antara 7-9 juta dolar Amerika Serikat (AS) kepada Dorna untuk menyelenggarakan MotoGP.
Jika dikalkulasikan ke dalam rupiah, maka perlu biaya antara Rp103,4 miliar hingga Rp 132,7 miliar (kurs dolar Rp 14.753) untuk setiap penyelenggaraan MotoGP.
Besaran biaya tersebut tentunya berbeda-beda bagi masing-masing tuan rumah. GP Aragon, GP Jerez, dan GP Valencia misalnya, masing-masing harus mengeluarkan uang sebesar 9,5 juta dolar AS, 8,5 juta dolar AS, dan 10 juta dolar AS tiap tahunnya untuk bisa menyelenggarakan MotoGP. Nilai kontrak ini punya periode antara 2009-2016.
Sementara negara Timur Tengah seperti Qatar, harus mengeluarkan uang sebesar 12 juta dolar AS atau Rp176 miliar per tahun untuk menyelenggarakan MotoGP. Besaran ongkos itu merupakan kontrak tuan rumah dengan Dorna pada periode 2008-2016.
Untuk diketahui, MotoGP dikelola oleh Dorna Sport sejak 1992 sebagai pemilik penuh semua hak komersial dan penyiaran event tersebut.