Menghijaukan Tanah Gersang di Area Tambang Migas Bojonegoro
Hutan di kawasan Dusun Besaran, Desa/Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, jadi sasaran penghijauan. Di hutan milik Perum Perhutani Bojonegoro ini, sebagian ditemukan meranggas dan gundul.
Lokasi hutan tepatnya berada di Petak 52-A1 dengan luas lahan yang gersang sekitar 5-7 hektare dari total luas lahan 17,71 hektare. Ancaman kerusakan hutan ini, telah dirasakan. Adanya perubahan alam, suhu udara yang cenderung panas dirasakan warga di permukiman pinggiran hutan, di Dusun Besaran, Desa/Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.
Sebenarnya di antara tegakan tanaman di hutan Petak 52-A1, terdapat embung (bendungan kecil) lokasinya di dalam hutan. Selama ini air di embung dengan luas kisaran 2,2 hektare ini, dimanfaatkan warga untuk pertanian, dan juga peternakan. Airnya jarang susut meski misalnya pada puncak musim kemarau seperti sekarang ini.
“Embung itu, kapan terbentuknya, kita tidak tahu. Sudah lama ada,” tegas Asisten Perhutani BKPH Clangap, Lugianto. Dia berharap tanaman hutan dan embung bisa terjaga dan terawat.
Sebagai catatan, hutan di Petak 52-A1 adalah milik Perum Perhitani. Lokasinya berada di areal Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Sendanggerong, Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Clangap, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro.
Lokasi hutan jati ini berjarak sekitar 400 meter dari kawasan tambang di Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12. Sementara lokasi Lapangan JTB ini berada di barat daya sekitar 26 kilometer dari Kota Bojonegoro.
Menurut Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngasem Barokah Widji, lokasi hutan di Dusun Besaran, ditemukan meranggas dan gundul. Disebutkan, sebagian lahan sebelumnya sempat digunakan untuk pembuangan urugan bangunan. Seperti bahan bekas cor, tanah urug dan sisa-sisa bangunan pembuangan dari proyek Migas tahun 2021 silam. “Ya, sempat meranggas hutannya,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Rabu 14 Agustus 2024.
Widji mengaku prihatin dengan kondisi di hutan yang tak jauh dari perkampungan yang ditinggali, bersama ratusan warga. Atas kondisi itu, dia bersama 100-an anggota LMDH mulai tergerak. Yaitu bersama-sama petugas Perhutani di RPH Sendanggerong dan BKPH Clangap melakukan penghijauan. Penanaman dilakukan secara bertahap. Tak hanya jati, tapi juga tanaman produktif, seperti alpukat, kelengkeng, jambu air, pisang dan lainnya.
Disebutkan, untuk penanaman, dilakukan warga dengan cara kerja bakti, meski juga kadang ada dapat bantuan pengganti tenaga yang diterima warga. “Menjaga lingkungan hutan, bagian dari aktivitas kami,” ujar Widji, yang menjadi Ketua LMDH Ngasem Barokah sejak berdiri 2018 lalu.
Soal penghijauan ini, baik Widji mewakili LMDH dan Lugianto dari Perhutani, tergerak untuk bersepakat bekerja bersama.
Lugianto menyebut, jika program penghijauan ini, konsisten, maka hasil tanamannya bermanfaat untuk masyarakat. Seperti tanaman alpukat, kelengkeng, mangga, jambu air, jambu biji, kemiri sultan hingga tanaman seperti pisang. “Hutan untuk kemaslahatan,” imbuhnya.
Singkatnya, setelah kerja berjalan beberapa tahun, kegiatan yang dilakukan LMDH Ngasem Barokah bersama petugas Perhutani mendapat sambutan positif. Aktivitas ini disambut baik pengelola tambang, dalam hal ini PEPC Zona 12 yang punya Program Pesona Hutan.
Program Pesona Hutan di Bojonegoro
Merujuk pada proposal kegiatan, Program Pesona Hutan ini, selain dapat meningkatkan populasi keanekaragaman hayati berbagai jenis tanaman endemic juga meningkatkan kualitas tanah. Tercatat, sepanjang tahun 2023 saja, program Pesona Hutan ini telah mampu mendukung serapan emisi karbon sebesar 170,667 CO2 equivalent.
Menurut Manager Comunication Relations & CID PT Pertamina Cepu Rahmat Drajat, perusahaannya melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) berpartisipasi dalam pengurangan dampak akibat perubahan iklim. Program riilnya, seperti penyemaian bibit pohon yang mengajak masyarakat juga lembaga seperti LMDH berpartisipadi pada kegiatan penghijauan ini. Untuk Program Pesona Hutan menargetkan ditanam luas 7 hektare. Kemudian untuk Program Petani Hutan di kawasan Lapangan Gas JTB seluas 2,7 hektare.
Program ini, lanjutnya, bertujuan meningkatkan fungsi kawasan hutan untuk konservasi keanekaragaman hayati dan pertanian yang berkelanjutan. Melalui program ini, PEPC Zona 12 yang mengoperatori Lapangan Gas JTB menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan dekarbonisasi.
“Kami juga berupaya menginisiasi program yang memiliki manfaat konkrit dalam pengurangan emisi karbon seperti program Pesona Hutan ini. Program kolaborasi pengurangan emisi karbon harus didorong untuk masa depan generasi mendatang,” tegas Rahmat Drajat dalam pernyataanya.
Partisipasi Perhutani, Pertamina dan Warga Hijaukan Tanah Gersang
Kolaborasi menghijaukan tanah gersang dan hutan gundul, jadi gagasan bersama yang melibatkan unsur masyarakat, Lembaga, Perum Perhutani, PEPC Zona 12 dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Data dari Perum Perhutani KPH Bojonegoro, untuk program penghijauan di Petak 52-A-1 ini, melibatkan sejumlah lembaga dan petani. Di antaranya ada LMDH Rimba Tani beranggotakan 385 orang dimana di lapangan didampingi kelompok Bernama Aksi untuk Lingkungan Alam dan Sosial (ALAS) Institut. “Targetnya menambah luas tutupan lahan hingga 3 persen di dalam kawasan hutan Petak 52-A1,” ujar Administratur Perhutani KPH Bojonegoro Juwanto pada Senin 12 Agustus 2024.
Juwanto menyebut, anggotanya di lapangan di areal RPH Sendanggerong, dann BKPH Clangap, didukung LMDH di kawasan itu, berupaya menjaga kelestarian hutan. Merekalah yang selama ini akrab dengan aktivitas kehidupan hutan.”Menjaga hutan di malam hari, adalah pekerjaan yang lumayan berat,” tandasnya.
Disebutkan, pada fase project, Perhutani bekerjasama dengan PEPC melakukan penanaman dan perawatan pohon tegakan jenis trembesi sebanyak total 25 ribu pohon. Lokasinya tidak hanya berada di Kabupaten Bojonegoro, tetapi sebagai berada di Kabupaten Ngawi, yaitu di jalur utama yang menghubungkan kedua kabupaten itu.
Sebaran Luas tutupan lahan 3 persen di hutan Petak 52-A1
Data dari PEPC dan Perhutani jumlah dan jenis tanaman yang ditanam di lokasi. Untuk tanaman keras sebanyak 6.800 pohon dan tanaman semak sebanyak 2.500 batang.
Sedangkan lokasi desa yang jadi sasaran penghijauan, sebagian berada di ring satu Lapangan Gas JTB di Kecamatan Ngasem. Targetnya untuk, program penghijauan. Kedua, Program Pemberdayaan Ekonomi & Sosial Berbasis Ekologi Melalui Sistem Agrosilvopastoral Bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (PESONA HUTAN).
Daerah yang terdata, terletak di kawasan hutan petak 52-A1 masuk wilayah administrasi Desa Ngasem. Kemudian, Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem. Selanjutnya, Desa. Kaliombo Kecamatan Purwosari. Juga di Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo, dan Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro. Desa-desa itu lokasinya berdekatan dengan Lapangan Gas JTB Bojonegoro.
Juwanto berharap, program penghijauan lahan sebagian hutan di seputaran tambang Migas mendapat dukungan banyak pihak. “Karena hutan bukan untuk sekarang saja, tapi untuk generasi mendatang,” tandasnya.
Advertisement