Mengharukan, Kisah Perjalanan Sayid Muhammad Al-Maliki di Maroko
Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki (almaghfurlah) mempunyai santri yang bertebaran di Nusantara. Ulama legendaris bermadzab Syafii ini, dikenal memberikan ajaran Islam yang damai dan mendamikan.
Kisah mengharukan cukup menarik dihadirkan Ngopibareng.id, ketika Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki berkunjung ke Maroko. Berikut catatannya:
Pada masa awal Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki berkunjung ke Maroko beliau berniat ziarah ke makam Maulana Asy-Syeikh Abdussalam ibn Masyisy di Jabal 'Alam. Sebelumnya, beliau telah menyempatkan berziarah ke para pendahulunya yakni Maulana Idris Al-Akdar dan Al-Ashghar, Syeikh Ahmad At-Tijani dan beberapa maqam ulama lainnya.
Dalam perjalanan ziarah ke Maulana Asy-Syeikh Abdussalam ibn Masyisy, Abuya Sayyid Muhammad mengajak Syeikh Addayuri dan Syeikh Umar Al-Bunani dari Casablanka. Karena seringnya Syeikh Umar Al-Bunani mengiringi Abuya saat di Maroko hingga beliau dijuluki 'muthowwif'nya Abuya Sayyid Muhammad.
Di pertengahan jalan tiba-tiba mobil yang dikendarai itu mogok dan tak bisa mengantar sampai di tempat. Hal ini membuat Abuya Sayyid Muhammad sedih dan seketika teringat kalam Maulana Syeikh Abdussalam ibn Masyisy bahwa "tidak tercegah dari berziarah kepadaku (Maulana Syeikh Abdussalam ibn Masyisy) kecuali orang yang jauh dari kebaikan".
Akhirnya dengan penuh semangat Abuya Sayyid Muhammad tetap memilih melanjutkan perjalanan bagaimanapun keadaannya kendati harus berjalan kaki sejauh 1 Km dengan cuaca yang sangat dingin kala itu. Sesampainya Abuya Sayyid Muhammad di sebuah rumah yang ditempati oleh juru kunci makam yang ternyata adalah cucu dari Maulana Syeikh Abdussalam ibn Masyisy.
Juru kunci tersebut merasa sangat takjub dengan kedatangan Abuya Sayyid Muhammad. Sebab kemarin malamnya bermimpi Maulana Syeikh Abdussalam yang berpesan untuk melayani, menjamu, dan memuliakan tamu dari Makkah yang berziarah kepadanya besok.
Setelah menjamu dan melayaninya, cucu Maulana Syeikh Abdussalam ibn Masyisy langsung memandu perjalanan Abuya Sayyid Muhammad ke puncak Jabal 'Alam untuk berziarah. Dan dari pertemuan tersebut terjalinlah tali persahabatan di antara keduanya.
Lanjutan Kisah
Diceritakan bahwa sebelum Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki meninggalkan dunia fana ini, beliau menyempatkan diri berziarah ke beberapa auliya' dan sholihin termasuk kepada Maulana Idris Al-Akdar dan Al-Asghar di Maroko.
Setelah tiba saatnya meninggalkan negeri Maroko, dalam perjalanan menuju bandara internasional "Casablanka" beliau tertidur di dalam mobil dan bermimpi bertemu dengan kakeknya; Maulana Idris Al-Akbar.
Di dalam mimpi tersebut sang kakek menegur karena tidak berpamitan terlebih dahulu kepadanya. Akhirnya, dengan spontan beliau memerintahkan sang supir untuk balik arah menuju kota dimana kakek dimaqamkan meskipun kota itu terletak kurang lebih 150 Km dari kota Casablanka. Sesampainya disana beliau langsung berziarah seraya berpamitan.
Menurut cerita santri yang diikutsertakan dalam rihlah tersebut bahwa ketika Abuya Sayyid Muhammad berada di hadapan maqam sang kakek beliau mendapatkan ilham dari Allah Subhanahu wata'ala hingga dapat menggubah syair sebanyak 30 bait yang berisi pujaan dan tawassul kepada Maulana Idris.
Ada tambahan informasi bahwa keesokan harinya, beliau bersama rombongan meninggalkan Maroko dengan tiket dan pesawat yang sama.
Demikian dikisahkan Habib Musthofa bin Husein Al-Jufri disadur dari Majalah Mafahim, hlm. 52 Ed. 32. (Bent Hasan)
Advertisement