Mengharukan! Ketika Seseorang Akan Membunuh Rasulullah
Dalam suatu riwayat dikisahkan, seorang lelaki bangsa Arab bernama Tsamamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah, pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (Saw).
Dengan tekad bulat dan semangat kuat ia pergi ke majelis Rasulullah Saw. Sementara Umar Al-Khatab sudah mencium maksud jahat kedatangan orang itu. Maka dia pergi menghampirinya dan langsung bertanya :
"Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik..?".
Orang itu dengan terang-terangan berkata :
"Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad...!"
Mendengar perkataan keji itu, Umar dengan cepat dan tangkas langsung mencabut pedangnya dan kemudian orang itu diikatnya di salah satu tiang masjid. Umar Al Khatab segera pergi melaporkan kejadian itu kepada Rasulullah Saw. Namun Rasulullah Saw yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam tidak setuju dengan perbuatan sahabatnya itu.
Rasulullah Saw segera keluar dari rumahnya untuk menemui orang yang hendak membunuhnya. Setelah tiba di hadapannya, Rasulullah Saw mengamati wajah orang yang hendak membunuhnya itu. Sementara Umar bin Khattab ra sudah tidak sabar menunggu perintah dari Rasulullah Saw untuk memenggal leher si durjana itu.
Setelah mengamati wajahnya dengan cermat, Rasulullah Saw lalu menoleh kepada para sahabatnya dan bertanya :
"Apakah ada diantara kamu yang sudah memberinya makan..?".
Umar bin Khattab radhiyallahu anhu (ra) terdiam sejenak mendengar pertanyaan Rasulullah Saw. Dia yang sejak tadi menunggu perintah untuk membunuhnya malah ditanya pula tentang pemberian makan kepada orang itu.
Umar bin Khattab ra seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya. maka diapun bertanya :
"Makanan apa yang baginda maksudkan, ya Rasulullah? Orang ini datang kesini sebagai pembunuh, bukan datang ingin masuk Islam..!"
Namun Rasulullah Saw tidak menghiraukan ucapan Umar bin Khattab ra, bahkan baginda memerintahkan :
"Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku dan buka tali pengikat orang ini..!"
Setelah ia diberi minum, Rasulullah Saw memerintahkan dengan sopan kepadanya :
"Ucapkanlah : لااله الاالله ..Tiada Tuhan selain Allah.."
Si musyrik menjawab,
"Aku tidak akan mengucapkannya..."
Rasulullah Saw berkata lagi :
"Katakanlah, اشهد ان لااله الاالله واشهد ان محمدا رسول الله.. “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi Muhammad adalah Rasul Allah.."
Namun orang itu tetap berkata dengan nada keras : "Aku tidak akan mengatakannya..!"
Rasulullah Saw kemudian memutuskan untuk membebaskan orang itu. Lalu orang musyrik itupun bangkit dan pergi seolah-olah hendak kembali ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dia melangkah dari masjid, dia kembali lagi kepada Rasulullah Saw seraya berkata ,
"Ya Rasulullah, اشهد ان لااله الاالله واشهد ان محمدا رسول الله..
“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah..."
Dengan heran Rasulullah Saw bertanya kepadanya : "Kenapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu..?"
Orang itu menjawab :
"Aku tidak mau mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan, karena aku bimbang ada orang yang akan menganggap aku masuk Islam kerana takut kepada mu. Akan tetapi, setelah aku kau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keridhaan Allah Rabbul 'Alamain...".
Pada satu kesempatan, Tsamamah bin Itsal berkata :
"Ketika aku memasuki kota Madinah, tidak ada seorang pun, 'yang paling aku benci' lebih dari Muhammad Saw. Tetapi sesudah aku meninggalkan kota ini, tidak ada seorang pun di muka bumi ini 'Yang Lebih aku Cintai' selain Muhammad Rasulullah Saw...".
Masyaa Allah...Betapa sungguh Mulianya akhlak Rasulullah Saw.