Mengharukan, Isi Surat dari Ferry untuk Ibu Sebelum Bunuh Diri
Ada cerita pilu dari peristiwa gantung diri yang dilakukan satpam kantor Yayasan ICME Jombang, Minggu 16 Mei 2021 kemarin. Sepucuk surat permintaan maaf ditinggalkan Ferry Budianto. Pria 39 tahun itu nekat mengakhiri hidup karena nelangsa belum bisa membahagiakan ibunya. Surat ditujukan kepada sang ibu dan saudara-saudaranya.
Kapolsek Jombang Kota AKP Bambang Setyobudi mengatakan, korban memutuskan bunuh diri karena depresi tidak bisa membahagiakan ibunya. Hal tersebut diketahui lewat sepucuk surat yang ditinggalkan korban. “Kami menemukan selembar surat di sekitar tempat bunuh diri korban,” kata Bambang, Senin 17 Mei 2021.
Surat tersebut bertuliskan, "Buk sepurane seng akeh yo buk aku gaiso ngenakno sampean. Mas Ony aku njaluk sepuro seng akeh. Mbak Lemok aku njaluk sepuro seng akeh. Ibuku ambek aku gelek ngrewok". Artinya, ibu aku minta maaf belum bisa membahagiakan. Mas Ony, aku minta maaf. Mbak Lemok, aku minta maaf. Ibu sama aku sering merepotkan.
“Sebelum ditemukan meninggal dengan gantung diri, korban sempat bertemu dua orang saksi yang juga teman kantor,” ujar Bambang. Saksi atas nama Djonaedi, melihat korban terakhir pukul 07.00 WIB sedang makan pagi di dalam kantor. Namun saat itu Djonaedi dan korban tidak sempat mengobrol.
Saksi pun keluar dari kantor untuk pulang ke rumah. Saksi lain yang bernama Suryana, 56, melihat korban sekira pukul 11.30 WIB menuju musala untuk salat Dhuhur.
Bambang menuturkan, saat itu saksi memanggil korban. “Fer mrinio, mangano disek segoku wes mateng (Fer ke sini, makan dulu nasiku sudah matang),” kata Bambang menirukan ucapan Suryana kepada korban. Namun korban hanya menjawab ‘nggeh mangke mawon mbah’ (iya nanti saja mbah) .
Setelah melaksanakan salat Dhuhur, korban menghampiri saksi di kamarnya dan berjabat tangan sambil mengucapkan, "kulo nedhi sepuntene mbah menawi gadah kalepatan selama niki" (saya minta maaf banyak salah selama ini).
“Oleh saksi, korban diajak makan. Tapi korban menolak dengan halus, lalu perlahan keluar dari kamar Suryana dan menuju depan kantor,” tambah Bambang.
Itu menjadi momen terakhir Suryana berkomunikasi dengan korban. “Saksi lalu mengetahui korban gantung diri di dapur,” ujarnya. Lewat pemeriksaan dari tubuh korban, polisi tidak menemukan bekas kekerasan.
“Pihak keluarga juga memohon supaya segera dibawa pulang untuk dimakamkan, dan menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi,” pungkas Bambang.
Advertisement