Menghapus Rumah Sakit Khusus: Langkah Mundur bagi Pelayanan Kesehatan
Oleh : dr. Fakih Latief, S.H. (Dokter, Wakil Direktur RS Mata Undaan, MarkPlus Institute Facilitator)
Baru-baru ini, pemerintah Indonesia mengumumkan kebijakan yang akan menghilangkan label rumah sakit khusus, seperti Rumah Sakit Mata, Rumah Sakit Ibu dan Anak, Rumah Sakit Paru, dan lain-lain.
Kebijakan ini diambil untuk menyatukan seluruh rumah sakit menjadi rumah sakit umum, dimana setiap rumah sakit boleh memiliki unggulan pelayanan tertentu. Kebijakan ini mungkin dimaksudkan untuk keseragaman layanan yang dapat diakses oleh masyarakat.
Namun, ada kekhawatiran bahwa langkah ini justru bisa menjadi kemunduran bagi pelayanan kesehatan di Indonesia. Sebagai seorang dokter dan konsultan pemasaran yang fokus pada sektor kesehatan, saya mencoba melihat kebijakan ini dari dua perspektif: klinis dan pemasaran.
Analisa dari Kaca Mata Klinis dan Pemasaran
Secara klinis, rencana peraturan yang akan diterbitkan pemerintah ini tidak banyak memberikan efek transformasi kesehatan yang besar, “kecuali” merepotkan rumah sakit khusus yang ada sekarang karena harus melakukan pembenahan besar – besaran untuk memenuhi kewajiban pemenuhan persyaratan sebagai rumah sakit umum, seperti kewajiban mematuhi persyaratan jumlah tempat tidur, ruang intensif dan ruang isolasi.
Di era globalisasi saat ini, brand atau label sebuah institusi menjadi sangat penting dalam membangun kepercayaan publik. Label “rumah sakit khusus” bukan hanya sebuah nama, tetapi sebuah identitas yang mencerminkan fokus layanan, keahlian, dan kompetensi rumah sakit tersebut. Menghapus label ini sama saja dengan menghilangkan elemen utama yang membedakan satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya.
Branding dan Diferensiasi
Dalam teori pemasaran modern, diferensiasi adalah kunci untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Michael Porter, seorang ahli strategi bisnis terkemuka, menekankan bahwa diferensiasi produk atau layanan akan menciptakan persepsi unik di benak konsumen. Dalam konteks ini, Rumah Sakit Khusus sudah memiliki diferensiasi yang kuat: mereka diidentifikasi dengan spesialisasi dalam satu bidang kesehatan tertentu. Misalnya, RS Mata secara otomatis diasosiasikan dengan keahlian di bidang kesehatan mata, sehingga pasien merasa lebih yakin dan nyaman untuk berobat ke sana.
Menghilangkan label “khusus” akan merusak fondasi kepercayaan ini. Pasien mungkin akan bingung, dan lebih buruk lagi, mereka mungkin akan merasa bahwa kualitas layanan akan menurun jika semua rumah sakit menjadi serba umum. Mereka yang memiliki kebutuhan spesifik, seperti operasi mata atau perawatan paru-paru, mungkin akan ragu apakah rumah sakit umum benar-benar memiliki keahlian yang memadai untuk menangani kondisi spesifik mereka.
Rumah Sakit Khusus: Sebuah Model Global
Di banyak negara maju, rumah sakit khusus justru semakin berkembang sebagai bentuk pelayanan prima (centers of excellence). Di India terkenal Aravind Eye Hospital sebagai jejaring rumah sakit mata terbesar yang berdiri tahun 1976. Di Amerika Serikat ada Cincinnati’s Children Hospital sebagai pemimpin perawatan kesehatan anak sejak tahun 1883 di Amerika Serikat. Atau di Jerman ada pusat jantung paling besar, Deutsches Herzzentrum München yang berdiri tahun 1913. Semua rumah sakit tersebut adalah rumah sakit khusus yang telah berdiri puluhan hingga ratusan tahun yang terus berkembang hingga saat ini, dan tidak “dibunuh” oleh negara.
Amerika Serikat, Jerman, dan India adalah contoh negara yang tidak hanya mendukung, tetapi juga mempromosikan keberadaan rumah sakit khusus. Adanya rumah sakit khusus ini membuat negara – negara maju tersebut menjadi leading sector di bidang pelayanan, pendidikan, dan penelitian sesuai dengan kekhususan yang diberikan.
Ini bukan sekadar branding. Rumah sakit khusus memungkinkan para tenaga medis untuk lebih fokus dan mendalami bidang tertentu, sehingga mampu memberikan perawatan yang lebih mendalam dan berkualitas tinggi. Keahlian yang spesifik dan mendalam ini adalah aset yang sangat berharga di dunia medis, dan menghilangkan kekhususan ini akan membuat rumah sakit kehilangan nilai tambah yang signifikan.
Positioning dalam Pasar Kesehatan
Ries dan Trout, dalam teori Positioning, menyatakan bahwa keberhasilan sebuah merek sangat bergantung pada bagaimana ia memposisikan dirinya di benak konsumen. Rumah sakit khusus secara konsisten memposisikan dirinya sebagai tempat rujukan utama bagi pasien yang memiliki kebutuhan spesifik.
Ketika seorang ibu hamil mencari rumah sakit untuk melahirkan, rumah sakit khusus ibu dan anak akan menjadi pilihan utama karena dipersepsikan memiliki sumber daya yang terbaik untuk menangani persalinan dan kesehatan ibu serta bayi.
Dengan menghilangkan kekhususan ini, rumah sakit akan kehilangan kejelasan positioning-nya. Mereka harus bersaing lebih luas di pasar tanpa memiliki identitas yang jelas. Pasien mungkin akan memilih rumah sakit umum terdekat tanpa memahami kualitas spesialisasi yang sebenarnya dibutuhkan untuk kondisi kesehatan mereka.
Layanan Prima melalui Segmentasi Pasar
Pemasaran modern menekankan pentingnya segmentasi pasar untuk memenuhi kebutuhan spesifik konsumen. Pasien dalam industri kesehatan adalah segmen pasar dengan kebutuhan yang sangat beragam. Rumah sakit akan mengeluarkan sumber daya yang tak ternilai untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Menggabungkan rumah sakit dengan berbagai layanan unggulan di bawah satu atap bisa menciptakan layanan yang serba tanggung, di mana fokus pada spesialisasi akan berkurang, dan pasien tidak lagi yakin di mana mereka dapat memperoleh perawatan terbaik untuk kondisi mereka.
Rekomendasi untuk Pemerintah
Rancangan regulasi pemerintah yang baru tentang penghapusan rumah sakit khusus dapat mengorbankan kualitas dan kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan. Saya merekomendasikan agar pemerintah meninjau ulang kebijakan ini dan mempertimbangkan untuk mempertahankan label rumah sakit khusus. Menghapus rumah sakit khusus bukan hanya menghapus nama. Ini adalah penghapusan identitas, keahlian, dan kepercayaan yang telah terbangun di benak pasien. Dan itu adalah langkah mundur yang tidak boleh diambil.
Label rumah sakit khusus adalah bagian dari brand equity yang telah dibangun selama bertahun-tahun dan menjadi keunggulan kompetitif yang sangat signifikan. Branding dalam bentuk rumah sakit khusus adalah cara untuk membedakan layanan, menciptakan kepercayaan, dan memastikan bahwa pasien merasa aman dan nyaman dalam memilih rumah sakit.
Sebaliknya, pemerintah bisa memperkuat regulasi dan kualitas layanan rumah sakit khusus agar lebih baik dan kompetitif di era modern. Langkah ini tidak hanya akan menjaga reputasi rumah sakit di Indonesia, tetapi juga mendorong peningkatan standar pelayanan kesehatan, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas.