Menggemanya Lagu Buruh Tani dan Tirani Jokowi di Desak Anies
Gelaran Desak Anies telah mencapai akhirnya, bertempat di DBL Arena, Gayungan, Surabaya, dihadiri oleh belasan ribu pendukung capres-cawapres 01, Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar. Desak Anies edisi terakhir ini ditutup dengan nyanyian lagu Buruh Tani, yang menggetarkan seisi ruangan di lokasi acara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Ngopibareng.id melalui panitia penyelenggara, terdapat kurang lebih 13,5 ribu orang yang memenuhi kawasan DBL Arena, mulai dari tribun, ground, hingga yang ada di luar gedung.
Desak Anies Surabaya sekaligus merupakan acara Desak Anies terakhir, sebelum Kampanye Akbar AMIN yang digelar di Jakarta hari ini. Anies berdecak kagum dengan kemeriahan para pendukungnya di Kota Pahlawan yang memecahkan rekor Desak Anies dibandingkan di kota-kota sebelumnya.
"Ini rekor Desak Anies terbesar. Belum pernah sebanyak ini dan belum pernah ada pendaftar yang sebanyak di Surabaya," ujarnya, saat menyapa ribuan orang yang hadir di DBL Arena, Jumat 9 Februari 2024.
Setelah memberi kata pembuka kepada ribuan orang yang hadir, mantan Rektor Universitas Paramadina ini lalu menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan dan menjawab aspirasi dan harapan kepada dirinya sebagai sosok Calon Presiden.
Tidak diduga, pada penghujung 'Desak Anies' Surabaya, lautan manusia yang hadir kompak melantunkan lagu 'Buruh Tani' yang lekat dengan semangat perjuangan Reformasi dan perlawanan melawan rezim militeristik Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto.
Lagu ciptaan Safi'i Kemamang yang dipopulerkan oleh Marjinal ini hingga sekarang masih menjadi hymne wajib yang dinyanyikan sebagai salah satu pemantik semangat massa untuk melakukan perlawanan, misalnya saat demonstrasi. Seluruh insan yang memenuhi DBL Arena lalu spontan beranjak dari kuris mereka masing-masing dan dengan lantang menyanyikan lagu itu.
Para pendukung, yang mayoritas adalah generasi muda, menyuarakan desakan mereka kepada rezim yang berkuasa, yang dianggap tidak memimpin berlandaskan keadilan dan demokrasi yang semestinya.
Terdapat momen yang menunjukkan sikap berani dan tanpa resiko yang ditunjukkan mereka. Ketika tiba pada penggalan lirik 'di bawah kuasa tirani', ribuan massa yang hadir spontan melanjutkannya dengan pekikan Jokowi!.
Para pendukung Anies-Imin saat menyanyikan lagu ini, juga sembari mengacungkan satu jari telunjuk ke langit ataupun mengepalkan tangan tanda perjuangan menuju perubahan.
Advertisement