Menggelikan! Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Praktik korupsi di Indonesia semakin menjadi-jadi. Tak perlu diurut nama-nama para pejabat tinggi, para menteri, atau pun pejabat daerah, seperti gubernur, bupati, wali kota, atau pejabat lainnya. Tapi, sungguh proses pengadilan terhadap mereka selalu dinanti-nanti rakyat secara luas.
Selain itu, yang menarik, dalam tindak kejahatan korupsi tak penting bila menggunakan hitungan dengan mata uang RI, rupiah. Mata uang dolar lebih menggiurkan untuk dijadikan ukuran.
Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. "Apakah benar," teriak dia, "bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?"
Saksi menatap keluar jendela seolah-olah dia tidak mendengar pertanyaan.
"Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?" Tanya ulang pengacara.
Saksi masih tidak menanggapi.
Akhirnya, hakim berkata, "Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa."
"Oh, maaf," saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, "Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda."
Ha?
Advertisement