Mengetahui Faktor Risiko Kanker Otak
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kanker muncul pada tubuh seseorang, termasuk kanker otak yang saat ini hangat diperbincangkan karena dialami oleh penyanyi sekaligus aktor Agung Hercules.
Menurut dokter spesialis radioterapi dari Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya,dr. Bambang Widjanarko, Sp. Rad (K) Onk. Rad, ada beberapa faktor risiko munculnya kanker otak. Berikut ini ulasannya.
1. Usia
"Risiko terkena tumor otak meningkat seiring bertambahan usia, walaupun beberapa jenis tumor otak lebih sering terjadi pada anak-anak," ujar Bambang Widjanarko, dalam seminar "Peran Radiasi Pada Kanker Otak".
2. Jenis Kelamin
Secara umum, tumor otak lebih banyak menyerang laki-laki dibandingkan wanita. Namun, beberapa jenis tumor otak tertentu, seperti meningioma yang lebih sering terjadi pada wanita. Meningioma ialah tumor yang terbentuk di meninges, yaitu selaput pelindung otak dan tulang belakang.
3. Kejadian kanker sebelumnya
Kejadian kanker sebelumnya juga dapat menjadi faktor risiko kanker otak. "Anak-anak yang pernah terkena kanker lebih berisiko untuk terkena kanker di usia dewasa. Begitu juga dengan orang dewasa yang pernah pengidap penyakit leukimia (kanker sel darah putih) atau limfoma non-hodgkin (kanker kelenjar getah bening) yang juga berisiko," jelas Bambang Widjanarko.
4. Radiasi
Radiasi memang memiliki efek pada tubuh manusia namun, jarang radiasi dapat memicu kanker otak, tapi dapat juga terjadi pada orang yang pernah mendapatkan radioterapi (terapi sinar), computed tomography scan (CT-Scan) atau rontgen di daerah kepala.
5. Riwayat keluarga dan genetik
"Lima persen kasus kanker otak berkaitan dengan genetik. Pasien sindrom turner (kelainan kromosom X) serta neurofibromatosis tipe 1 dan 2 (Kelainan genetik yang menyebabkan tumor terbentuk pada saraf) lebih mudah mengalami kanker otak," tuturnya.
6. HIV/ AIDS
Seseorang dengan HIV/AIDS akan lebih dua kali lebih rentan mengalami kanker otak sebab, daya tahan tubuh penderita HIV lebih rentan dari orang tanpa HIV/AID.
7. Paparan gelombang elektromagnetik
Beberapa penelitian memang belum dapat membutikan hubungan antara gelombang elektromagnetik seperti penggunaan handpine dengan kanker otak. "Tapi ada baiknya juga membatasi penggunaan handphone terutama pada anak-anak. Hal ini juga dianjurkan oleh WHO," pungkas Bambang Widjanarko.
Sudah saatnya Anda lebih peduli dengan kesehatan. Mengenali faktor resiko kanker otak memang dapat menjadi salah satu upaya pencegahan dini. Lakukan konsultasi dan pemeriksaan pada dokter ahlinya. AHCC sebagai pusat layanan kanker terintegrasi yang memiliki misi untuk menginspirasi dan membangun kehidupan lebih sehat dapat menjadi rujukan bagi Anda. (pts)