Mengenang Gus Dur, Martin van Bruinessen Teteskan Air Mata
Prof. Dr. Martin Van Bruinessen pernah menangis ketika tahu Gus Dur mampu menampilkan keramahan Islam di tengah emosi masyarakat Muslim dunia dan Indonesia yang waktu itu marah dengan munculnya buku The Satanic Verses (Ayat-ayat Setan) karya Salman Rushdie.
Gus Dur tetap meminta umat Islam untuk tidak gampang marah dengan buku kontroversial dari penulis Inggris itu. Menurut Martin Van Bruinessen, orang Belanda yang pernah meneliti kitab kuning tersebut, Gus Dur merupakan satu-satunya orang Indonesia yang telah membaca tuntas The Satanic Verses (di tengah banyak orang yang "marah-,marah" tetapi belum pernah membaca apa yang jadi obyek kemarahannya).
Gus Dur dengan enteng mengatakan bahwa Umat Islam tidak akan murtad gara-gara membaca sebuah novel (Ayat-Ayat Setan) meskipun Gus Dur juga tidak setuju dengan isinya.
Hal serupa pernah disampaikan KH. Buchori Masruri, mantan Pimpinan Wilayah NU Jawa Tengah. Testioni tersebut bersesuaian dengan pengakuan Martin.
"Saya dulu ketika sering ke rumah H. Masnuh di era Orba - menyaksikan sendiri daya ingat Gus Dur dalam menghafal berbagai nomer telpon banyak orang (baik telpon rumah/kantor) karena waktu itu belum ada telepon seluler. Konon, Gus Dur hafal ratusan nomer telp di luar kepala. Lahu Al-Fatihah". Demikian catatan Imron Hamid Singosari.
Advertisement