Mengenang Djoko Santoso, Panglima TNI dari Keluarga Guru
Panglima TNI periode 2007-2010 dikabarkan meninggal pada Minggu 10 Mei 2020 saat menjalani perawatan paska operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta. Pangti di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini lahir dari keluarga guru yang sederhana di Solo.
Mendiang Djoko Santoso lahir pada 8 September 1952. Ayahnya adalah seorang guru SMP. Djoko adalah anak pertama dari sembilan bersaudara. Sebagai anak tertua, ia harus belajar bersungguh-sungguh dan menjadi teladan bagi adik-adiknya.
Karirnya dimiliter dimulai dari Akademi Militer yang berhasil dituntaskan pada tahun 1975, diusia 23 tahun. Merintis karir dari bawah, Djoko banyak berdinas di Kostrad.
Ia mulai diperhitungkan ketika menjabar Panglima Kodam XVII/Pattimura di tahun 2002. Saat itu, ia berhasil menangani kerusuhan di Maluku.
Prestasinya yang cemerlang membuat tangga karir berikutnya mudah didaki. Diawali dari Panglima Kodam Jaya pada 2003, beranjak menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (WAKASAD) di tahun yang sama, kemudian KSAD dua tahun berselamg di 2005 menggantikan Ryamizard Ryacudu, hingga memangku jabatan Panglima TNI menggantikan Djojo Suyanto, dilansir dari Viva.
Masa purnatugasnya tidak membuatnya berhenti dari aktivitas yang berkaitan dengan ranah publik. Ia bergabung bersama Gerindra dan mengusung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.Djoko Santoso merupakan Ketua Umum PB PBSI periode 2008-2012 menggantikan Sutiyoso.
Panglima TNI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini meninggal pada Minggu 10 Mei 2020, akibat pendarahan otak ketika dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.