Mengenang 50 Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru
Upacara mengenang 50 jemaah yang tewas ketika teroris menyerang Masjid Al Noor dan Linwood Ave, Kota Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret 2019, kembali digelar hari ini, Jumat 29 Maret 2019.
Diberitakan Reuters, ribuan orang menghadiri acara yang digelar taman Hagley, dekat masjid Al Noor, termasuk perwakilan negara-negara dari seluruh dunia. Salah satunya adalah Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison.
Polisi Selandia Baru bersiaga penuh mengawal acara ini, menyebar sniper di setiap penjuru.
PM Selandia Baru Jacinda Ardern tampil di mimbar mengenakan jubah khas Maori, Kakahu. Sebelumnya, dia beberapa kali mengenakan kerudung sebagai bentuk solidaritas.
Dalam pidatonya, Ardern menyerukan dihentikannya lingkaran ekstremisme dan hal ini membutuhkan upaya dari seluruh dunia. Kejahatan berdasarkan kebencian adalah musuh bersama.
"Tantangan kita sekarang adalah berusaha sebaik mungkin dalam keseharian karena kita tidak imun terhadap virus kebencian, ketakutan, dan orang lain," ucap PM 38 tahun ini, dikutip Reuters.
Acara tersebut juga diisi oleh penampilan dari penyanyi dekade 1970-an, Cat Steven yang dikenal dengan nama Yusul Islam setelah jadi mualaf. Dia membawakan lagu 'Peace Train' yang berisi pesan-pesan perdamaian.
Suasana berubah hening saat 50 nama jamaah tewas korban penembakan warga Australia, Berton Tarrant itu, dibacakan selama acara doa bersama. Pembawa acara juga mengajak melakukan penghormatan kepada 22 korban yang masih dirawat di rumah sakit. (yas)