Bukan Diabetes, Kenali Penyakit Gula Darah
Penyakit gula darah sering dikaitkan dengan diabetes. Ternyata, penyakit gula darah dibedakan menjadi dua yaitu, gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) dan gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia).
"Gula darah merupakan istilah yang mengacu pada keberadaan gula atau zat glukosa yang terdapat dalam darah. Kadar gula yang normal pada tubuh penting bagi kinerja dan kesehatan tubuh," ujar dokter penyakit dalam RS Siloam Surabaya, dr. Luki Agustina Damayanti SpPD, dalam talkshow sehat tentang Metabolic.
Jika gula darah di bawah 70 mg/dl, maka dapat terjadi hipoglikemia. Ketika kadar gula darah lebih dari 200 mg/dl akan terjadi hiperglikemia.
"Kadar gula memang diperlukan oleh tubuh tapi dengan kadar normal. Bila kadar gula terlalu rendah atau pun terlalu tinggi juga akan memberikan efek buruk bagi tubuh," ungkap Luki Agustina.
Efek terlalu rendahnya kadar gula, lanjut Luki Agustina, menyebabkan tubuh lemas, kulit pucat, berkeringat, kelelahan, gelisah, sulit berkonsentrasi, mudah marah, kesemutan di area mulut, tidak mampu berdiri atau berjalan, bahkan juga menyebabkan kejang serta jantung berdebar.
"Sebaliknya, gula darah tinggi juga akan memberikan efek buruk bagi tubuh antara lain, bobot tubuh berkurang, nafsu makan meningkat, tubuh mudah terasa lelah, sering merasa haus, sering buang kecil, merasa gelisah dan bisa sampai mengalami panas disertai infeksi gigi," terang Luki Agustina.
Untuk penyakit diabetes (diabetes melitus), tambah Luki Agustina, merupakan penyakit jangka panjang dan kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) di atas normal.
"Glukosa sangat penting bagi kesehatan. Glukosa adalah sumber energi utama bagi otak maupun sel-sel yang membentuk otot dan jaringan pada tubuh manusia.
Bagi pasien diabetes melitus harus berhati-hati dalam pola makan, karena diabetes dapat menyebabkan komplikasi penyakit lainnya seperti stroke, periodintis (infeksi gusi yang menyebabkan kerusakan jaringan lunak dan tulang penyangga gigi), jantung koroner, nefropathy (kerusakan pada ginjal), neuropathy (kerusakan pada syaraf), dan diabetic foot (kerusakan pada kaki)," terang Luki Agustina.
Pemeriksaan gula darah wajib dilakukan secara teratur agar terhindar dari penyakit gula darah. Terlebih bagi orang yang mempunyai keturunan diabetes. (pts)
Advertisement