Gangguan Mental pada Remaja, Kenali Gejala Mayor dan Minor
Masalah mental memang dapat terjadi pada siapapun, termasuk remaja. Menurut Psikiater Dr. dr Yunias Setiawati SpKj spesialis kejiwaan mengenali gejala gangguan mental pada remaja akan membantu orang sekitarnya untuk memperbaiki remaja tersebut.
"Seringkali orangtua yang memiliki anak usia remaja tak mengenali gejala gangguan mental yang dialami anaknya. Gejala yang paling umum ialah perubahan sikap pada remaja," ungkap Dr. dr Yunias Setiawati SpKj.
Remaja yang paling rentan terkena masalah mental atau depresi biasanya berusia 13 tahun atas. Sebab remaja diusia ini merasa dirinya dirinya sudah besar dan merasa mampu mengambil sikap. Demikian Yunias Setiawati memaparkan.
Yunias Setiawati menjelaskan, selain perubahan perasaan, gejala masalah mental pada remaja terbagi dalam dua gejala yaitu, gejala mayor dan gejala minor.
"Gejala mayor meliputi gejala perasaan, seperti perubahan perasaan, biasanya kalau diberitahu orangtua menurut ini berubah jadi marah-marah," imbuhnya.
Selain itu gejala mayor gangguan mental pada remaja antara lain, perasaan sedih yang sering muncul karena, sebab yang tidak jelas.
Untuk gejala minor, ucap Yunias Setiawati, sering muncul adalah gangguan makan, biasanya makannya banyak jadi sedikit atau sebaliknya, lalu gangguan tidur terlalu banyak tidur atau kurang tidur, sulit berkonsentrasi pada pelajaran dan turunya minat belajar.
"Bila orangtua menemukan gejala ini, orangtua harus aktif untuk mencari tau apa yang terjadi pada anaknya agar tidak berlanjut pada tahap yang lebih parah yaitu, depresi," kata Yunias Setiawati.
Ia menambahkan, bila remaja mengalami gejala -gejala diatas tidak harus langsung dibawa ke psikiater atau psikolog karena, pertolongan yang pertama bisa datang dari keluarga.
"Cara yang paling baik untuk membantu kondisi mental remaja ialah menjadi pendengar yang baik untuk mereka, menjadi teman bagi mereka, memberikan sugesti lain bahwa apa yang mereka rasa bukan berarti demikian," pungkasnya.