Mengenal Wuhan, Kota Tempat Coronavirus Muncul dari Pasar Ikan
Kota Wuhan tidak sepopuler Beijing atau Shanghai, dua kota besar lain di China. Namun, namanya banyak disebut setelah coronavirus jenis baru ditemukan menyebar dari salah satu pasar ikan di Wuhan. Kota megapolitan yang ternyata padat dan menjadi pengubung dengan berbagai wilayah lain di dunia.
Kota Wuhan disebutkan sangat padat. Dengan luas wilayah diperkirakan sekitar 1.572 km persegi, pemerintah setempat menyebut populasinya mencapai 11 juta penduduk. Jumlah yang lebih besar dibanding data PBB yang menyebut sebanyak 8,9 juta orang tinggal di pusat China, tahun 2018.
Wuhan juga disebut sebagai kota terbesar ke 42 di dunia, dan ketujuh terbesar di China.
Kepadatan dan kegiatan ekonomi yang sangat aktif mampu menjelaskan mengapa coronavirus jenis baru muncul di Wuhan, dan menyebar ke Asia hingga ke Amerika Serikat.
Pendeknya, virus ini tersebar karena banyak orang datang dan pergi dari dan ke Wuhan. Bandaranya menangani sekitar 20 juta penumpang di tahun 2016, dilengkapi dengan penerbangan langsung ke London, Paris, Dubai, dan kota lain di dunia.
Menurut laman resmi Pemerintah Wuhan, kota ini disebut sebagai "kota yang menggabungan antara perakitan teknologi tinggi dan tradisional,". Memiliki zona industri, 52 lembaga pendidikan tinggi dengan jumlah siswa disebut hingga 700 ribu pelajar, termasuk pelajar terbanyak di jenjang S1 di China.
Sebanyak 230 perusahaan dari 500 perusahaan terbesar di China berinvestasi di Wuhan, menurut Forbes. Ada pula dari Prancis, jumlahnya sekitar 100 perusahaan, termasuk joint venture Peugeot-Citroen dengan China.
Kota yang berada di tepi sungai Yangtse itu juga berjuluk gerbang Tiga Keajaiban, jujugan wisata yang populer dan rumah dari bendungan hidroelektrik.
Sehingga, meski coronavirus ditemukan di pasar ikan, aliran manusia dari dan ke Wuhan menjamin penyebaran virus itu.
Pasien di Amerika Serikat, diketahui baru saja berkunjung ke Wuhan, seperti juga dua pasien di Jepang. Pasien di Korea Selatan tinggal di Wuhan, sedangkan kasus di Thailanh ditemukan di wisatawan asal Wuhan, diterjemahkan dari BBCNews.
Aliran masuk dan keluarnya manusia dari dan ke Wuhan juga dipicu liburan Imlek, di mana jutaan orang mudik menjumpai keluarganya untuk merayakan tahun baru China itu.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan jika traveler harus menghindari Wuhan, dan penduduk Wuhan tak boleh meninggalkan kota.
Namun status Wuhan sebagai salah satu kota besar dan memiliki koneksi besar dengan negara lain membuatnya sulit untuk mencegah kasus terus muncul di negara lain.