Mengenal Wolbachia, Penanggulangan DBD dengan Cara Nyamuk Mandul
Kementerian Kesehatan mulai mengadopsi inovasi penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Wolbachia. Pengendalian penyakit yang ditularkan lewat nyamuk ini, mulai diterapkan di sejumlah kota di Indonesia.
Nama Wolbachia sendiri diambil dari kegiatan di Kota Semarang. Sebuah tagline kegiatan dengan nama Wingko Semarang atau Wolbachia Ing Kota Semarang.
Kota Semarang menjadi kota pertama memulai pelaksanaan pilot project ini. Kemudian dilanjutkan ke Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang. Pelaksanaan pilot project ini melibatkan lintas sektor, serta dukungan masyarakat yang siap jadi orang tua asuh untuk Wingko Semarang. Launching Pilot Project Wolbachia di Kota Semarang oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, pada Selasa 30 Mei 2023.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin melakukan penandatanganan kerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang. Secara simbolik menyerahkan ember Wolbachia kepada kader kesehatan di Kecamatan Tembalang sebagai tanda dimulainya implementasi Wolbachia di Kota Semarang.
“Masuknya virus demam berdarah dari nyamuk yang bernama Aedes aegypti, yang harus dicari tahu bagaimana cara mencegah agar tidak digigit, jangan hanya fokus kepada pengobatannya saja, tapi dicoba dengan pencegahannya, “ kata Menteri Kesehatan dikutip dilaman btklsby.go.id, Kamis 1 Juni 2023.
Perkawinan Nyamuk Wolbachia
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan, pencegahan ada dua cara. Yaitu dengan vaksinasi supaya saat digigit kita kuat, yang kedua adalah nyamuknya kita bikin mandul dengan Wolbachia.
Pelaksanaan penyebaran nyamuk berwolbachia diperlukan waktu kurang lebih 6 bulan. Hal ini diperlukan karena harus ada proses perkawinan pada nyamuk wolbachia yang telah disebarkan.
Dalam satu tahun jumlah populasi nyamuk wolbachianya sudah sampai 80% dari populasi nyamuk aedes aegypti yang ada di Semarang. Sehingga berdampak terhadap prevalensi DBD.
Advertisement