Mengenal Rhinovirus, Dalangnya Pilek
Pilek atau yang disebut sebagai common cold atau salesama, merupakan penyakit menular yang disebabkan virus pada sistem pernapasan. Terutama, menyerang hidung.
Ada lebih dari 200 strain virus yang terlibat dalam penyebab pilek. Rhinovirus adalah yang paling umum menjadi dalang penyakit pilek.
Rhinovirus merupakan virus kecil (30 nanometer), tidak berselubung dan mengandung rantai tunggal RNA (asam ribonucleic acid), dengan berat molekul seperti poliovirus.
Kapsidnya (selubung protein luar yang mengelilingi asam nukelat suatu virus) terdiri dari 4 protein viral: Vp1, VP2, VP3, VP4. Protein yang paling banyak menyusun kapsidnya adalah VP1, VP2, dan VP3.
Nama Rhinovirus, berasal dari bahasa Yunani, rhin- yang berarti hidung. Virus ini menyebar melalui udara, selama kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Selain itu, rhinovirus juga bisa menyebar secara tidak langsung, melalui kontak dengan benda-benda di lingkungan sekitar, diikuti dengan transfer ke mulut atau hidung.
Bagaimana rhinovirus dapat berkembang, sehingga menyebabkan seseorang mengalami pilek? Pertama-tama, virus mengadakan infeksi. Selanjutnya rhinovirus akan bereplikasi di dalam sel epitel bersilia di hidung.
Selama 2-5 hari pertama dari penyakitnya, virus dapat didiisolasi dari sekresi faring, tapi tidak dari sekresi lain atau cairan tubuh. Sejumlah kecil sel epitel yang terinfeksi dikeluarkan ke dalam sekresi nasal.
Mekanisme dari respon kenaikan produksi mukus (cairan lengket dan tebal yang disekresikan oleh membran dan kelenjar mukosa), kemungkinan besar terjadi karena adanya respon dari sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi virus.
Yakni dengan terjadinya pembengkakan dan infiasi (peradangan) membran hidung, serta peningkatan produksi mukus. Mukus ini, menangkap material yang kita hirup, seperti debu, serbuk, bakteri, dan virus.
Pada saat mukus mengandung virus dan masuk ke dalam sel tubuh, maka seseorang akan mengalami pilek.
Masa inkubasi rhinovirus adalah 2-4 hari. Infeksi yang ditimbulkannya pada manusia, terbatas pada saluran pernapasan. Symptom (gejala) yang predominan adalah nasal seperti obstruksi, bersin, suara parau, malaise, sakit kepala, dan kerap kali batuk.
Pilek yang ditimbulkan oleh jenis virus ini, tidak menimbulkan demam. Namun, hal itu tidaklah paten. Sebab, gejala yang akan timbul kepada mereka yang terjangkit rhinovirus, tergantung pada banyaknya jumlah virus yang masuk.
Pengobatan untuk kasus tanpa komplikasi hanyalah istrahat cukup dan minum air putih yang banyak, serta berkumur dengan air garam hangat, sehingga lendir lebih mudah dikeluarkan.
Namun, lebih baik mencegah daripada mengobati. Mencegah agar rhinovirus tidak sampai masuk ke dalam sel tubuh, dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan.
Selain itu, jangan menggosok hidung atau mata dengan tangan kotor. Kebiasaan mencuci tangan merupakan cara paling efektif untuk mencegah tertularnya serangan virus ini. (tis)