Mengenal Ras Melanesia, Disebut saat Kerusuhan Babarsari Sleman
Kerusuhan di Babarsari Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu 2 Juli 2022 dini hari, dan berlanjut pada Senin, 4 Juli sore hari. Dalam surat imbauan yang dibuat oleh Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IPMA) Papua, sumber pertikaian adalah AMKEI dan Melanesia.
Salam Sejahtera buat kita semua.
Mengimbau kepada semua pihak, baik itu Mahasiswa/i, Paguyuban dan Komunitas Papua. Berkaitan dengan pertikaian antara AMKEI dan Melanesia, yang terjadi pada subuh 1 Juli 202 di area JL. Seturan dan Jambu Sari. Adapun salah satu korban salah sasaran akibat penyerangan tersebut yaitu berasal dari Timika Papua.
Akibat dari serangan salah sasar tersebut membuat korban mengalami luka permanen yaitu tangan kanan terputus, tangan kiri tempurung tangan terpotong, kaki mengalami luka sayatan, posisi terakhir korban sekarang berada di RS JIH Timur Polda DIY.
AMKEI dan Ras Melanesia
Kepanjangan dari AMKEI adalah Angkatan Muda Kei. Kata Kei sendiri merupakan nama pulau di Maluku Tenggara yang merupakan tanah kelahiran preman legendaris John Kei.
AMKEI juga kerap disebut sebagai Pemuda Kei atau orang KEI. Tercatat, bahwa kelompok ini pernah terlibat dalam beberapa kerusuhan di Yogyakarta.
Pribumi Kepulauan Maluku sendiri disebut adalah ras Melanesia. Namun mereka banyak yang dibinasakan pada abad ke-17 dalam Perang Rempah-rempah, khususnya di Kepulauan Banda.
Asal Usul Ras Melanesia
Direktorat Jenderal Kebudayaan Indonesia membahas ras Melanesia dalam buku berjudul ‘The Melanesian Diaspora in Indonesia’. Melacak asal usul penduduk yang hidup dan tinggal di wilayah Indonesia.
Indonesia memiliki banyak keragaman budaya, Bahasa dan penampilan yang luas hingga tidak bisa dikelompokkan kedalam satu grup saja. Salah satu buku keluaran Direktorat Jenderal Kebudayaan Indonesia ternyata telah membahas mengenai satu ras yang bernama Melanesia.
Kedatangan orang paling awal di wilayah tertentu sudah terjadi jauh sebelum catatan tertulis ditemukan, mengembangkan gambaran masa lalu bergantung pada metode dari arkeologi, linguistik, dan genetika untuk melihat siapa saja ras awal penghuni wilayah di Indonesia.
Pendekatan multi-disiplin seperti geologi, antropologi, sejarah, sosiologi dan lainnya digunakan untuk menelusuri kisah orang-orang di masa lalu atau mereka yang bermigrasi yang terjadi sekitar 50.000 tahun yang lalu.
Terlepas dari keberagaman kelompok yang sangat luas di Indonesia, menurut buku yang dikutip dalam laman resmi kemdikbud tersebut, ada dua kelompok atau ras utama yang dapat terlihat jelas perbedaannya, yaitu kelompok atau ras Melanesia dan Austronesia.
Istilah Melanesia digunakan untuk menggambarkan masyarakat atau penduduk yang tinggal di daerah-daerah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Ras Melanesia juga ditemukan tinggal di Papua Nugini dan negara-negara kepulauan lainnya di Pasifik barat daya. Namun jumlah terbesarnya ternyata di temukan di Indonesia. Sedangkan untuk ras Austronesia menurut laman yang sama, mengacu kepada kelompok masyarakat yang berada di bagian tengah dan barat Indonesia.
Daerah yang termasuk ke dalam ras Melanesia di Indonesia kebanyakan berada di wilayah Indonesia bagian timur.