Mengenal Proses CT Simulator, Membuat Radioterapi Berjalan Lancar
Radioterapi atau terapi radiasi merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pengobatan kanker. Sebelum melakukan radioterapi akan dilakukan CT Simulator. CT Simulator ini merupakan perencanaan 3D sebelum melakukan radioterapi.
Petugas Radioterapi Adi Husada Cancer Center (AHCC), Nugroho Yudho Susilo, S.Tr.Kes menjelaskan, fungsi dan manfaat CT Simulator.
"Setelah konsultasi dengan dokter ahli radioterapi dan diputuskan untuk radioterapi. Proses yang harus dijalani ialah CT Simulator. Tetapi sebelum CT dilakukan, pasien harus melengkapi persetujuan dan foto untuk identitas," katanya.
Kata Nugroho, saat CT Simulator pasien tidak merasakan apapun. "CT Simulator akan membantu mencari posisi saat melakukan terapi, agar ketika terapi dilakukan pasien merasa aman dan nyaman," kata Nugroho.
Dalam proses ini, lanjut Nugroho, petugas akan membantu mencari posisi yang pas saat terapi nantinya. Dimana posisi tersebut akan digunakan selama menjalani radioterapi.
"Setelah menentukan posisi yang pas, akan dibuat marking yang bertujuan untuk batas sinar maupun menentukan lokasi tumor itu sendiri," katanya.
Kata Nugroho, marking itu tidak boleh dihilangkan sampai proses radioterapi berjalan. Pasien wajib menjagannya agar tidak hilang.
Salah satu pasien AHCC yang menjalani CT Simulator, Lili Kogin mengungkapkan bahwa dirinya menjadi lebih tenang saat radioterapi setelah menjalani CT Simulator.
"Saya sangat gugup awalnya. Tapi saat CT Simulator, dokter membebaskan saya bertanya tentang teknis, jadwal, hingga fraksi. Ini membuat saya lebih tenang," kata Lili.
Setelah menjalani CT Simulator, pasien tersebut akan diberi jadwal radioterapi akan dilakukan.