Mengenal Pengobatan, Penyebab, Gejala Diabetes Melitus pada Anak
Ada tiga tipe diabetes yang bisa dialami anak-anak. Yakni diabetes melitus tipe satu, diabetes melitus tipe dua dan diabetes monogenic. Pengobatan untuk masing-masing tipe diabetes pun berbeda.
Hal ini disampaikan Dokter spesialis anak, dr Nur Rochmah, Sp.A (K). "Pengobatannya tentu tergantung dari tipe diabetesnya," kata dokter RSIA Kendangsari Merr ini.
Pada diabetes melitus tipe satu, dokter Rochmah menjelaskan, karena penyebab diabetes adalah pabrik insulin yang rusak, pengobatannya tentu dengan suntikan insulin untuk menambah insulin dari luar.
"Misalnya, kita ingin masak nasi goreng semua bumbu ada tapi nasinya tidak ada, tentu harus ambil nasi dari luar kan. Nah, begitu pula dengan kondisi diabetes melitus karena pabriknya rusak harus mengambil insulin dari luar," terangnya mencontohkan.
Intensitas Pengobatan
Pengobatan untuk diabetes melitus tipe satu ini pun akan dilakukan seumur hidup dengan menyuntikan insulin dalam tubuh.
Sedangkan untuk pengobatan, diabetes melitus tipe dua, dokter Rochmah mengungkapkan, bisa dilakukan dengan terapi obat dan rajin melakukan exersice.
"Kalau untuk tipe dua kan reseptornya tidak sensitif sehingga menganggu fungsi insulin. Nah, ini diobati dengan obat yang mensesitifkan reseptor. Jadi terapinya minum obat dan exercise," ungkapnya.
Menurutnya, kondisi diabetes melitus tipe dua ini bisa reversibel atau bisa kembali membaik bila pengobatan dilakukan dengan baik.
Penyebab Diabetes Melitus pada Anak
Secara garis besar penyebab diabetes melitus pada anak adalah faktor risiko keturunan. Tetapi faktor risiko keturunan ini bisa menjadi diabetes apabila dipicu oleh faktor risiko lain seperti lingkungan, gaya hidup maupun virus.
"Genetik itu pemberian, kalau dalam genetiknya ada keturunan diabetes lalu ketemu faktor pemicu, terpicu virus misalnya dia akan klop dan bisa memicu autoimun pada diabetes melitus tipe satu dan obesitas pada diabetes melitus tipe dua," jelas dokter Rochmah.
Gejala Diabetes Melitus pada Anak
Dokter Rochmah menambahkan, ada beberapa gejala yang bisa dikenali, yakni banyak makan, banyak minum dan gejala yang paling khas ialah sering buang air kecil (pipis).
"Gejalanya sering pipis, apalagi kalau malam ke kamar mandi 4 sampai 5 kali, itu orang tua harus waspada untuk memeriksakan anaknya ke dokter. Dicek ke dokter apakah anak ini ada diabetes atau tidak atau pre diabetes," terangnya.
"Kalau untuk diabetes melitus tipe dua gejalanya ada obesitas dan kegemukan pada anak,"imbuhnya.