Mengenal Pengobatan Mata Malas Pada Anak di RSMU Surabaya
Kondisi mata malas atau amblyopia pada anak bila tak tertangani dengan baik bisa memengaruhi perkembangan otak anak. Untuk itu, dokter RS Mata Undaan (RSMU) Surabaya mengingatkan para orang tua agar memeriksakan anak ke dokter mata sedini mungkin bila ditemukan gejala atau tanda-tanda.
Meski demikian, apabila anak sudah didiagnosis mengalami mata malas oleh dokter, pengobatan tetap bisa dilakukan agar kondisi tak semakin memburuk.
Dokter Irma Praminiarti,SpM dari Rumah Sakit Mata Undaan mengatakan, pengobatan mata malas pada anak akan disesuaikan dengan penyebab kondisi itu terjadi.
"Saat pengobatan pasti akan dicari dulu apa penyebabnya. Kalau misal karena ukuran kacamatanya, ya itu yang harus diperbaiki," kata dokter Divisi Pediatrik Oftalmologi dan Strabismus RSMU ini.
Dokter Irma pun mengungkapkan, orang tua tidak perlu khawatir atau bimbang dalam memberikan kacamata untuk membantu penglihatannya.
"Jangan pernah terlalu cepat memberikan kacamata pada anak, itu jangan. Karena itu bisa membuat penglihatannya semakin buram dan tidak kelihatan, ini bisa memperburuk mata malasnya," terangnya.
Selain pengobatan, dokter mata anak ini kembali mengingatkan pentingnya upaya pencegahan yang bisa dilakukan, yakni melakukan pemeriksaan mata anak 6 bulan atau satu tahun sekali sebelum berusia 10 tahun.
"Pencegahannya tentu saja dengan pemeriksaan dini, utamanya anak baru lahir dan di bawah usia 10 tahun. Harus sering diperhatikan di usia itu, karena di usia itu struktur penglihatan terbentuk," tambahnya.
Gejala Mata Malas
Terkait gejala mata malas pada anak dokter Irma menjelaskan, bahwa gejala yang muncul adalah penglihatan anak menjadi tak jelas.
"Tapi untuk lebih pasti tentunya harus diperiksakan ke dokter mata, baru tahu dia mengalami mata malas atau tidak. Karena yang bisa tahu gejala dan tandanya adalah dokter mata," pungkas dokter Irma.