Mengenal Olahraga Freediving yang Digeluti Dikta Yovie & Nuno
Penampilan terbaru Pradikta Wicaksono alias Dikta Yovie & Nuno menuai komentar miring netizen. Dia dituding memakai narkoba gara-gara postur tubuhnya yang kurus dan rambutnya dibiarkan gondrong. Atas tudingan netizen, Dikta membuat klarifikasi. Pria kelahiran 10 Januari 1986 ini mengaku penampilannya kini merupakan hasil dari hobinya melakukan olahraga freediving.
Dikta melakukan tiga sampai empat kali dalam sepekan freediving, menjadi penyebab di balik penampilannya yang kini. Termasuk soal tubuhnya yang lebih kurus dan warna kulitnya yang gelap.
Dikta yang mempunyai riwayat penyakit sinus, butuh persiapan ekstra setiap kali akan melakukan freediving. Namun, musisi itu sudah terlanjur mencintai olahraga bawah laut tersebut sehingga tak masalah baginya harus sedikit repot.
Persiapan lainya, lanjut Dikta, sehari sebelum lakukan freediving dia tidak boleh tidur di ruangan ber-AC. Juga dilarang konsumsi minuman dingin. "Pertama kali freedive, orang yang sinus pasti akan mengalami sakit, tapi lama-lama hilang, enggak berkepanjangan. Dan preparation-nya memang harus matang banget," ucap Dikta.
Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, persiapan ekstra juga dilakukan untuk menjaga diri agat terhindar dari paparan Covid-19. Dikta mengatakan penting untuk tetap mawas diri dan mematuhi aturan protokol kesehatan.
Olahraga Freediving
Dikutip dari laman The Association Internationale pour le Développement de l'Apnée (AIDA International), freedive adalah olahraga yang melakukan kegiatan menyelam bebas tanpa alat bantu pernapasan di bawah air. Freediving bahkan disebut sebagai salah satu cara terbaru membebaskan diri dan menghabiskan waktu menikmati keindahan dan keheningan bawah laut.
Diperkirakan freediving sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu, hal tersebut terbukti dari adanya para freediver yang turun ke dasar laut untuk memanen kerang yang ditemukan dalam budaya Ertebolle dari negara Denmark dan Swedia sekitar tahun 7000 tahun lalu.
Lalu ada pula orang-orang Romawi yang memiliki unit militer khusus freediving atau Urniatores, bahwa mereka ditugaskan untuk mengambil barang-barang dari dasar laut dan menyabotase kapal milik musuh. Di Jepang, ada sekelompok freediver perempuan yang disebut sebagai Ama untuk mengumpulkan kerang mutiara, rumput laut, dan segala macam makanan dari bawah laut selama lebih dari 2000 tahun, diketahui bahwa tradisi tersebut masih berlangsung hingga saat ini, di mana para Ama dapat menyelesaikan kurang lebih 50 penyelaman dalam 1 hari.
Freediving modern mulai muncul karena adanya sebuah sayembara pada abd ke 20, jadi pada tahun 1913, sebuah Kapal Italia La Regina Margherta telah kehilangan jangkar di lepas pantai Yunani, hingga akhirnya dibuatlah sayembara untuk menemukan jangkar tersebut. Lalu, seorang penyelam bernama Haggi Statti kemudian turun ke dalam laut sejauh kurang lebih 74-87 meter untuk mengambil jangkar dan ternyata berhasil, banyak orang yang tak mempercayai apa yang telah dilakukan oleh Haggi sehingga menyebutnya pembohong.
Namun pada 2001, angkatan laut Italia mengkonfirmasi bahwa cerita tersebut benar adanya, Ilmu pengetahuan modern menduga bahwa penyelam pasti meninggal pada kedalaman sekian puluh meter tersebut. Hukum Boyle contohnya meramalkan bahwa paru-paru penyelam akan hancur pada tekanan air yang dalam.
Pada 1949, Raimondo Bucher, seorang letnan dari Militer Italia menyelam sejauh 30 meter di teluk Naples, dia memenangkan taruhan sebesar 50.000 Lira pada waktu itu, setelah peristiwa tersebut perlahan minat akan freediving dan olahraga modern pun lahir.
Jenis Ilmu Disiplin Olahraga Freediving
1 Static Apnea
Merupakan teknik nafas dengan cara menahan satu tarikan nafas selama mungkin. Sebuah variasi dari apnea statis mengizinkan seseorang untuk menghirup oksigen murni selama 30 menit sebelum mereka menyelam. Ini dapat meningkatkan kadar oksigen di dalam tubuh.
2 No Limits Apnea
Cara menyelam di laut dengan menggunakan cara apa pun demi mencapai kedalaman yang diinginkan. Biasanya penyelam juga menggunakan bantuan pemberat agar dapat turun ke bawah dan menggunakan balon udara untk mengangkat penyelam kembali ke atas.
Keuntungan Olahraga Freediving
1. Membantu proses penelitian
Freediving digunakan dalam penelitian ilmiah dan fotografi satwa liar. Jika para penyelam pakai alat bantu seperti tabung oksigen yang menyebabkan kebisingan dan gelembung yang mengganggu hewan di sekitarnya, maka Freediving justru menyelam bersama hewan laut. Perilaku hewan akan berbeda ketika seseorang tidak menggunakan peralatan selam yang rumit.
2. Mengeksploitasi semua refleks
Menyelam ke tempat yang dalam sangat mungkin dilakukan, hal tersebut disebabkan oleh refleks menyelam mamalia yang dimiliki oleh semua mamalia dengan tingkatan yang bervariasi, terdapat beberapa perubahan luar biasa yang dapat terjadi ketika refleks tersebut dimulai, seperti Bradycardia, dan Melambatnya denyut jantung, hal tersebut dapat dimulai setelah air dingin menyentuh wajah.
3. Tidak menimbulkan sakit seperti Scubadivers
Freediver umumnya tidak menimbulkan penyakit dekompresi yakni suatu keadaan medis dimana akumulasi nitrogen yang terlarut setelah menyelam membentuk gelembung udara yang menyumbat aliran darah serta sistem syaraf. Akibat yang ditimbulkan dari penyakit ini seperti mati rasa, kelumpuhan atau stroke ringan bahkan bisa sampai kepada kematian.
Freediver tidak menyebabkan risiko dekompresi karena mereka hanya mengambil satu tarikan nafas di permukaan dan menghabiskan hanya beberapa menit di bawah air, ketika freediver turun memang paru-paru mereka terkompresi namun mengembang kembali ketika naik.
Risiko Olahraga Freediving
Ketika melakukan olahraga freediving, tubuh dilatih untuk terbiasa dalam kondisi kekurangan oksigen saat di bawah air, sehingga metabolisme tubuh berkurang dan suplai-suplai oksigen ke bagian yang dianggap tubuh kurang penting akan berkurang.
Denyut jantung saat di bawah air bisa turun kurang 60 kali/menit. Kondisi hipoksia kadang bisa menyebabkan "freediving blackout", dimana penyelam kehilangan kesadaran di bawah air akibat otak kekurangan oksigen, hal tersebut tentunya akan menjadi berbahaya bila Anda hanya sendiri di bawah air.
Semakin dalam menyelam, maka tekanan di bawah laut akan semakin besar, tekanan tersebut dapat menyebabkan sakit pada telinga hingga robeknya gendang telinga. Robekan gendang telinga sifatnya permanen dan dapat mempengaruhi fungsi pendengaran. Keluhan yang dirasakan biasanya adalah nyeri yang tajam pada telinga saat menyelam, biasanya hilang bila sudah terjadi robekan, keluar cairan atau darah dari telinga, telinga berdenging, rasa pusing, dan lainnya.
Perlengkapan Olaharag Freediving
1. Masker freediving
Aqualung Sphera termasuk freediving gear paling populer karena berdesain low volume atau low profile, bahwa masker yang dikenakan akan menempel lebih dekat ke wajah. Berkat hal tersebut, volume udara akan lebih sedikit sehingga tekanan ke wajah ketika menyelam makin dalam lebih sedikit pula.
2. Freediving snorkel
Freediving snorkel dapat membantu untuk kegiatan horizontal, misalnya snorkeling sambil sesekali menyelam bebas. Snorkel yang baik akan secara otomatis menutup jalur udara tatkala sedang menyelam.
3. Wetsuit two pieces
Baju menyelam bagi freediver biasanya berbahan dasar open-cell neoprene, yaitu karet sintetis yang lebih elastis, hangat, dan tahan lama. Ciri lainnya, baju ini biasanya terdiri atas dua potong, yaitu atasan dan bawahan, serta tanpa ritsleting. Beberapa freediver juga mengunakan hood atau penutup kepala.
4. Dive computer (jam pintar)
Jam tangan selam atau dive computer juga mendukung aktivitas selam, seperti menunjukkan kedalaman, lamanya waktu di dalam air, dan lainnya.
5. Sabuk pemberat
Sabuk pemberat berguna ketika digunakan untuk turun ke dalam air dan dapat menjaga kestabilan saat berada di kedalaman. Selain pemberat berbentuk sabuk, beberapa penyelam bebas lebih memilih menggunakan pemberat yang dikenakan di leher. Pemberat ini dapat membantu menyeimbangkan distribusi berat tubuh. Terdapat juga pemberat berbentuk rompi yang umumnya dikenakan dalam aktivitas spearfishing.
6. Freediving fin
Penggunaan freediving fin berfumgsi mengayuhkan kaki agar tubuh dapat melaju. Itulah fungsi freediving fin yang siripnya lebih panjang dan bermaterial lebih keras dari fin reguler.
7. Monofin blade tigas lapis
Monofin bisa dibilang sebagai ekor ikan karena bentuknya yang mirip, monofin berfungsi untuk menghasilkan kayuhan yang lebih besar dibandingka dengan freediving fin, di sisi lain, ia juga mengurangi kemampuan bermanuver. Karena itu, monofin lebih cocok dipakai untuk penyelaman lurus vertikal atau horizontal.
Tips Olahraga Freediving bagi Pemula
1. Mencari tahu mengenai freediving
Riset terlebih dahulu sebelum melakukan freediving. Wisatawan pemula yang ingin mencoba sebaiknya mencari tahu tentang olahraga selam yang tak menggunakan peralatan udara ini. Selain itu, ada berbagai referensi di buku atau internet yang bisa dibaca.
2. Tenang ketika berenang
Sebelum mencoba free dive, pastikan telah menguasai teknik-teknik dan terbiasa tenang saat berenang, hal tersebut akan membuat rileks saat mencoba free dive. Sementara kepanikan hanya akan menyebabkan hal berbahaya. Hal tersebut tak akan terjadi saat rileks di dalam air.
3. Mengambil sertifikasi
Ketika mengambil sertifikasi, biasanya akan diajarkan mengenai teknik-teknik free dive yang baik dan benar.
4. Jangan menyelam sendiri
Free dive juga ditekankan untuk tidak menyelam sendiri. Mintalah ditemani oleh teman penyelam atau juga dikenal dengan istilah dive buddy saat melakukan free dive. Pastikan dive buddy yang menemani free dive juga memiliki sertifikasi agar bisa mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.
5. Perlengkapan
Untuk melakukan freediving, usahakan untuk selalu memakai perlengkapan yang dapat menunjang proses menyalam, seperti peralatan untuk bernafas seperti tabung oksigen, penggunaan masker low volume, dan kaki katak dengan spesifikasi long fins juga berguna untuk memudahkan pergerakan di dalam air karena bisa mendorong lebih besar dengan sekali mengepakkan kaki.