Mengenal Metastase Tumor Otak, Tumor Akibat Sebaran Sel Kanker
Jumlah kasus metastase tumor otak saat ini semakin meningkat, sehingga membutuhkan penanganan komprehensif, baik melalui pengobatan, pembedahan bahkan terapi radiasi. Metastase Tumor merupakan tumor yang muncul di suatu organ karena sebaran kanker dari organ lain. Tumor ini biasanya ditemukan pada pasien kanker dengan stadium lanjut.
Dr. dr. Irwan Barlian Immadoel Haq, Sp.Bs (K), mengungkapkan metastase tumor otak juga disebut tumor otak sekunder yang disebabkan oleh sel kanker yang menyebar dan bermetastase ke otak dari bagian tubuh yang berbeda. Dapat diartikan pasien tumor sudah masuk dalam stadium lanjut.
“Sel kanker melepaskan diri dari tumor primer dan melakukan perjalanan ke otak, biasanya melalui aliran darah, kemudian umumnya menuju ke otak,” ungkapnya dalam Webinar ”Guidelines The Initial Management of Metastatic Brain Tumors” yang diadakan Adi Husada Cancer Center, beberapa waktu yang lalu.
Metastase tumor otak menurutnya lima kali lebih banyak daripada tumor otak primer (tumor yang berasal dari otak). Metastase tumor otak dapat tumbuh dengan cepat dan kemudian menghancurkan jaringan otak di sekitarnya. Kadang-kadang seorang pasien mungkin memiliki beberapa metastase tumor di beberapa area otak yang berbeda.
“Jenis kanker yang paling umum yang menyebabkan metastase tumor otak biasanya itu kanker paru–paru, payudara, kulit, usus besar, ginjal dan kelenjar tiroid. Beberapa metastase tumor otak muncul bertahun-tahun setelah kanker primer. Yang lain bermetastase begitu cepat sehingga mereka teridentifikasi sebelum kanker primer,” urai spesialis bedah syaraf lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.
Untuk metastase tumor otak, deteksi dini selain nyeri kepala, gejala vokal juga perlu diperhatikan seperti kejang, gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran. Deteksi dini memang harus diawasi gejala klinisnya.
“Dilihat apakah gejala semakin meningkat, durasi dan intensitasnya dan dibutuhkan lebih banyak obat. Selanjutnya perlu dilakukan CT Scan ataupun MRI,”ungkapnya.
Pengobatan untuk metastase tumor dilakukan untuk memperlambat pertumbuhan atau penyebaran tumor maupun kanker. Pengobatan tergantung pada jenis kanker, dimulai dari ukuran dan lokasi Metastase, dan faktor lainnya. Artinya pengobatan harus dilakukan di posisi awal kanker itu muncul.
“Manajemen penanganan pasien dengan kanker otak ini sangat kompleks dan butuh tim dengan multispesialis, termasuk psikiatri dan psikologi,” lanjutnya.
Sementara itu, dr. Yoseph Adi Kristian, Sp.Onk.Rad, menjelaskan bahwa penanganan metastase otak meliputi obat-obatan, pembedahan, dan radioterapi. “Namun saat ini masih terus diteliti mengenai pengobatan dengan terapi target dan imunoterapi. Untuk pengobatan dengan radioterapi, tersedia beberapa pilihan teknik radiasi yang dapat dipakai, tergantung dari jumlah dan ukuran tumor,” ungkapnya.
Terkadang perlu dipertimbangkan juga apakah lokasi tumornya berdekatan dengan organ penting seperti syaraf penglihatan maupun batang otak. Untuk dosis radioterapi yang diberikan juga bervariasi. Di samping itu , faktor usia dan kondisi klinis pasien juga menjadi pertimbangan.
“Oleh karena itu, tujuan pengobatannya adalah mengatasi gejalanya dan mencegah kekambuhannya. Pengobatan tersebut mungkin dilakukan dengan kombinasi atau saling bergantian.” urai dokter spesialis onkologi radiasi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Tidak jarang pula metastase kanker muncul ketika kanker sebelumnya sedang ditangani. Metastase dapat muncul dalam hitungan bulan maupun tahun, sering kali tidak dapat diprediksi secara pasti, meskipun kondisi kanker primernya terkontrol (sudah diobati). Untuk itu, dr. Yoseph juga menghimbau agar pasien kanker tetap melakukan kontrol rutin meskipun pengobatannya sudah selesai.