Pernah Punya 5 Istri, Mbah Sastro Samin Kini Berusia Satu Abad
Usianya sekarang diperkirakan lebih dari 115 tahun. Tinggal di Desa Plantungan Kecamatan Blora Kabupaten Blora. Pada Kartu Tanda Penduduk (KTP), Sastro Samin tertulis lahir tahun 1919.
Dia hidup sebatang kara tanpa sanak saudara di rumah berdinding anyaman bambu bercampur potongan kayu tipis, berlantai tanah. Meski usianya lebih dari satu abad, Mbah Sastro Samin masih kuat menjalankan aktivitas sehari-hari di rumahnya. Pendengaran masih baik dan tutur katanya pun juga masih lancar saat diajak berkomunikasi.
Meski dalam pencatatan KTP dia lahir tanggal 1 Juli 1919, namun, dari pengakuannya, pada tahun 1913 saat dilakukannya pembangunan Waduk Tempuran pada zaman kolonial, dirinya sudah beranjak remaja. "Dulu waktu pembangun waduk tempuran saya sudah lahir dan udah remaja,"ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Plantungan Endang Susana, mengatakan, Mbah Sastro Samin merupakan warga Plantungan dan saat ini mempunyai usia yang di atas 100 tahun.
Diakuinya, untuk usia sebenarnya Mbah Sastro Samin bisa lebih dari itu. "Karena waktu Belanda buat Waduk Tempuran itu pada tahun 1914 beliau sudah membantu mencari rumput," ungkapnya.
Mbah Sastro Samin sendiri, kata Endang, sebelumnya memiliki lima orang istri. Namun saat ini tinggal satu istri yang masih hidup dan memilih hidup bersama keponakan.
Untuk kebutuhan sehari - hari Mbak Sastro melakukan aktivitas sendiri, seperti menggarap lahan pertanian, dan memasak buat makan.