Mengenal Lebih Dekat Komunitas Merajut WEYOUNG
Pecinta fashion Kota Surabaya harus mengenal produk rajutan karya komunitas merajut dengan brand WEYOUNG. Pasalnya, meski baru setahun lebih berdiri, komunitas ini melesat lewat karya-karyanya yang fenomenal.
Tak sulit untuk mendapati karya-karya komunitas merajut ini, selain memiliki gerai sendiri di kawasan Wiyung, Surabaya, pada Jumat 28 Februari 2025, produk yang dihasilkan WEYOUNG sudah terpampang di tenant UNIQLO Pakuwon Mall Surabaya.
Benar saja, bertempat di outlet milik PT Fast Retailing Indonesia tersebut, telah digelar peresmian acara UNIQLO Neighborhood Collaboration Pakuwon Mall Surabaya Batch 2. Bersama tujuh UKM binaan Pemerintah Kota Surabaya lainnya, Annisa Rumah Mode, Botega Indonesia, Kabuta Art and Craft, Lapanca, Mahirajut, Ruze, Widari Craft, karya-karya WEYOUNG ini telah terdisplay di spot yang telah disiapkan.
Yang menarik, brand ini berbeda dengan UMKM lainnya, karena WEYOUNG bukan milik perorangan seperti pada umumnya, tetapi milik bersama atau komunitas merajut GKI (Gereja Kristen Indonesia) Wiyung Royal Residence.
Komunitas ini sendiri berawal dari pelatihan merajut yang diadakan pada November 2023, dengan tujuan menambah keterampilan sekaligus mengisi waktu dengan kegiatan produktif para jemaaat GKI, ternyata peserta dengan kontinyu menghasilkan karya-karya apik. Tak sedikit barang-barang terkait kebutuhan kegiatan gereja dihasilkan oleh tangan-tangan kreatif para peserta.
Melihat besarnya antusias mereka, pada akhrinya gereja memfasilitasi ruangan dan tempat sebagai showroom untuk menampung hasil karya komunitas ini sekaligus sebagai salah satu syarat untuk mendaftarkan sebagai UKM binaan Pemkot Surabaya. Showroom tersebut diresmikan pada 4 Oktober 2024 sekaligus menjadi tanggal lahirnya komunitas ini.
“Mengusung moto ‘work n bless’ yang berarti berkarya dan menjadi berkat Brand WEYOUNG, kami berharap apa yang kami kerjakan dan lakukan ini menjadi berkat untuk semua. Dari moto itu juga kami rela memberikan pelatihan-pelatihan kepada komunitas di gereja-gereja lain tanpa memungut biaya,” terang Yanty Octaviane, Ketua Komunitas WEYOUNG ini.
“Bukan hanya itu, kami juga berharap lewat karya-karya ini, kami menginspirasi teman-teman dan komunitas di GKI untuk melakukan sesuatu yang positif,” imbuh Erliza Lasty, Sekretaris Komunitas WEYOUNG.
Hebatnya, berawal dari iseng, brand WEYOUNG saat ini telah terdaftar di Dirjen Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM RI, berkat upaya Pemkot Surabaya. “Setelah kami lolos kurasi sebagai syarat untuk menjadi UMKM binaan Pemkot, brand kami kemudian didaftarkan ke Kemenkumham (sebelum ada pemisahan antara Kementerian Hukum dan Kementerian HAM),” ujar Erliza.
Nama WEYOUNG sendiri merupakan plesetan dari Wiyung, yaitu sebuah kecamatan di Surabaya, tempat di mana komunitas ini berada. Selain itu, WEYOUNG yang berarti ‘tetap berjiwa muda’, juga sekaligus menjadi tekad anggota komunitas untuk terus berkarya (berjiwa muda), di mana saat ini sebagian besar anggota komunitas rata-rata menjelang usia senja.
Keunikan lainnya, sebagian benang rajut yang mereka gunakan untuk memproduksi karya-karya mereka diproduksi oleh salah satu anggota komunitas. Kendati begitu, kualitas produk yang mereka hasilkan tak kalah dengan produk-produk dari brand ternama. “Ya boleh diadu. Karena kami juga tidak sembarangan dalam memilih bahan. Dan terbukti, kami lolos kurasi,” ujar Yanty yang diamini oleh Erliza.
Produk-produk unik, berkualitas dengan harga terjangkau adalah semangat dari anggota komunitas untuk menghasilkan karya mereka. Karena itu, para pecinta produk rajutan tak perlu khawatir kantongnya jebol jika ingin membeli karya-karya komunitas yang dibidani oleh Yanty Octaviane, Erliza Lasty, Puspita Dewi Gondokusumo (bendahara) dan Fita Prasinta Siahaya (humas) ini.
Saat ini WEYOUNG sedang dan akan terus menjalin relasi, membentuk mitra komunitas merajut baik di Surabaya, Kediri, Tulungagung, dan rencananya beberapa kota di Jawa Tengah.
Advertisement