Mengenal Kolesterol, Makanan yang Wajib Dikonsumsi dan Pengobatan
Kolesterol merupakan zat komponen lemak berwarna putih seperti lilin, yang beredar dalam aliran darah dan sel tubuh yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan sel, melindungi organ-organ dalam tubuh serta membantu penyerap nutrisi serta produksi hormon.
Bagaimana kolesterol bisa menjadi jahat dan mengancam kesehatan? Dokter penyakit dalam RS Siloam Surabaya, dr. Luki Agustina Damayanti SpPD, mengatakan kolesterol jahat atau Low Desity Lipoprotein (LDL) berpotensi menimbulkan penyumbatan pembuluh darah.
"Kolesterol sendiri berasal dari dalam tubuh 80 persen (endogen) yang diproduksi oleh hati, sedangkan 20 persen (exogen) berasal dari makanan seperti daging, telur dan mentega," ujar Luki.
Menurutnya, kolesterol dibagi menjadi dua, LDL dan HDL (High Desity Lipoprotein) yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah oleh LDL dan Trigliserid.
"Nilai normal untuk kolestrol, LDL kurang dari 100 mg/dl jika sudah lebih dari 190 mg/dl itu sangat tinggi, HDL kurang dari lebih dari 40 mg/dl. Total kolesterol kurang dari 200 mg/dl bila lebih dari 240 mg/dl termasuk sangat tinggi, untuk Trigliserida kurang 150 mg/dl bila lebih dari 500 mg/dl bisa dikatakan sangat tinggi," jelas Luki.
Dokter menyarankan bagi penderita kolesterol sebaiknya mengkonsumsi makanan rendah kolesterol seperti putih telur, ubur-ubur, daging ayam tanpa kulit daging sapi tanpa lemak serta susu sapi non fat.
"Jangan banyak konsumsi iga sapi, daging sapi, keju, sosis daging karena makanan ini kategori hati-hati artinya memiliki kandungan kolesterol cukup tinggi. Untuk kategori bahaya jangan konsumsi makanan bersantan, jeroan, mentega maupun coklat," jelas Luki.
Untuk penangganan kolesterol tinggi, Luki menyebut caranya dengan diet, yakni mengurangi makanan berlemak atau yang mengandung kolesterol tinggi, kurangi berat badan mencapai berat ideal serta konsumsi buah dan sayur.
"Juga berolahraga secara teratur serta patuh dengan cek kadar kolesterol secara berkala, periksa ke dokter secara teratur, minum obat secara teratur dengan dosis dan jangka waktu sesuai anjuran dokter," sambung Luki. (pita)