Mengenal Istilah Offside dan Transformasinya Dalam Sepak Bola
Dalam permainan sepak bola dikenal aturan offside. Regulasi ini sendiri dikenal luas sebagai pelanggaran yang dilakukan pemain karena berada pada posisi lebih dekat ke gawang lawan daripada pemain bertahan lawan sebelum bola diumpan oleh rekan satu tim-nya.
Peraturan offside diatur oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) berdasar regulasi dalam Laws of the Game.
Dikutip dari situs resmi FIFA, pada awalnya, offside dalam sepak bola mengacu pada olahraga rugby. Konsepnya sama, melarang seorang pemain hanya diam menunggu umpan di depan gawang lawan.
Sejarah mencatat bahwa offside sempat mengalami beberapa kali perubahan mengikuti perkembangan permainan itu sendiri dan pengaruh teknologi.
Berikut sejarah regulasi offside dalam sepak bola:
Aturan tiga pemain di belakang
Pada akhir tahun 1863, aturan offside pertama kali diterapkan dalam permainan sepak bola. Dalam regulasi tersebut, seorang pemain dianggap offside jika ada tiga pemain (termasuk penjaga gawang) lawan di depannya.
Aturan dua pemain di belakang
Pada tahun 1925, aturan offside mengalami perubahan atau direvisi. Pada saat itu, pemain akan dianggap offside jika ada dua pemain belakang lawan (termasuk penjaga gawang) yang berdiri di depannya.
Aturan satu pemain di belakang
Pada 1990, aturan offside kembali direvisi oleh FIFA dan badan yang menentukan aturan permainan sepak bola (IFAB).
Offside akan berlaku bagi pemain yang di hadapannya hanya ada satu pemain (biasanya kiper, tetapi bisa juga pemain lain).
Kemudian pada tahun 1995, setelah bongkar pasang perihal aturan offside, FIFA dan IFAB memutuskan untuk merevisi lagi.
Revisi itu membuat aturan jadi lebih longgar, karena pemain bebas dari offside jika tidak terlibat dalam permainan.
Adapun, kompetisi-kompetisi di Eropa dan banyak kompetisi di belahan dunia lainnya yang mengikuti aturan baru FIFA ini.
Saat ini, dengan teknologi VAR, posisi offside sangat ketat. Sedikit saja pelanggaran terhadap aturan ini bisa diketahui dari video yang bisa dilihat oleh wasit.
Bahkan, jika sebelumnya offside hanya diukur dari kaki pemain depan dengan kaki pemain terakhir lawan, saat ini FIFA telah mengklarifikasi bahwa kelebihan bagian bawah ketiak akan digolongkan sebagai bagian tubuh di mana pemain akan dianggap dalam posisi offside.