Mengenal Fenomena Langka Gerhana Matahari Hibrid 20 April
Gerhana matahari hibrid diperkirakan akan terjadi pada Kamis, 20 April 2023. Fenomena langit yang langka ini hanya dapat terjadi beberapa kali saja dalam waktu satu abad.
Dilansir dari Space, gerhana Matahari hibrida merupakan gabungan antara annular dan gerhana matahari total. Pengamat di berbagai titik jalur gerhana dapat mengalami fenomena yang berbeda.
Gerhana annular ialah ketika bulan menghalangi pusat matahari, dan menyisakan lingkaran cahayanya yang terlihat dari lokasi bayangan. Ini disebut juga gerhana matahari “cincin api”.
Apabila melihatnya pada siang tengah hari, pengamat akan melihat gerhana matahari total. Jadi, keduanya terjadi secara terpisah, tidak bisa bersamaan.
Fenomena gerhana matahari hibrida terjadi ketika jarak bulan yang mendekati batas bayangan umbral untuk mencapai bumi karena melengkung.
Setiap tahun ada dua hingga lima gerhana matahari yang terjadi. Namun, selama abad ke-21 hanya 7 dari 224 (3,1%) yang merupakan gerhana matahari hibrid. Terakhir kali gerhana matahari hibrid terjadi pada 3 November 2013 lalu.
Gerhana Matahari Hibrid Bisa Dilihat Jelas di Biak Papua dan Pulau Kisar Maluku
Dua daerah yang beruntung bisa menyaksikan Gerhana Matahari Total adalah Biak Papua dan Pulau Kisar Maluku. Sementara itu, wilayah lainnya di Indonesia hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian.
Durasi Puncak Gerhana di Biak Numfor Papua akan berlangsung selama 1 menit 2 detik, yaitu Kontak Awal 12:20:46 WIT, Kontak Kedua 13:56:42 WIT, Puncak Gerhana 13:57-13 WIT, Kontak Ketiga 13:57:44 WIT, dan Kontak Akhir 15:26:14 WIT.
Sedangkan, durasi Puncak Gerhana di Pulau Kisar selama 1 menit 5 detik, yaitu Kontak Awal pukul 11:47-17 WIT, Kontak Kedua pukul 13:22:24 WIT, Puncak Gerhana 13:22:56 WIT, Kontak Ketiga 13:23:29 WIT, dan Kontak Akhir 14:57:49 WIT
Sementara itu, wilayah lainnya di Indonesia hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian.
Advertisement