Mengenal Fasisme, Sebutan Jerinx bagi Rekan Sesama Musisi
Drummer Superman is Dead (SID), Jerinx kembali menggegerkan dunia maya. Terjadi adu komentar antara Jerinx dengan musisi Stevi Item di Twitter.
Stevi menyindir Jerinx yang terkenal atas kontroversi sebutan ‘Endorse Covid’ dengan mengunggah adik iparnya Iko Uwais yang terpapar covid.
Sementara, suami model Nora Alexandra itu melontarkan jika unggahan Stevi menunjukkan dirinya bermental fasis. Tahukan Anda apa itu fasisme?
Pengertian Fasisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) fasisme adalah prinsip atau paham golongan nasionalis ekstrem yang menganjurkan pemerintahan otoriter. Secara umum fasisme adalah ideologi yang dijalankan dengan cara absolut dan tegas. Tidak percaya pada politik demokrasi. Selain itu meyakini seorang pemimpin kharismatik otoriter.
Bisa dikatakan fasisme adalah paham anti komunisme, anti demokratis, anti individualis, anti liberal, anti parlemen, anti konservatif, anti borjuis, dan anti proletar. Sisi buruk fasisme menjadikan seseorang memiliki sikap nasionalisme berlebihan. Sehingga penganutnya merendahkan bangsa lain.
Sejarah Fasisme
Mengkuitp buku "Fasisme" karya Kevin Passmore, istilah 'fasis' pertama kali digunakan oleh Mussolini pada tahun 1919. Saat itu Mussolini mencetuskan sebuah gerakan politik yang mengkombinasikan ultranasionalisme (paham nasionalisme yang berlebihan) dengan aliran sayap kiri maupun dengan konservatisme. Tiga tahun kemudian, Mussolini memegang kekuasaan sebagai pemimpin koalisi yang didukung kalangan konservatif.
Tumbuh Subur di Eropa
Pada tahun 1926 Mussolini mulai membangun secara penuh kediktatorannya. Paham ini dipuja secara luas oleh sebagian besar tokoh politik dan sastra terkemuka di luar Italia. Khususnya mereka yang tidak mendukung kelompok kanan.
Pada tahun 1939, terjadi penaklukan sebagian besar wilayah Eropa oleh Nazi. Akibatnya penganut fasis dengan cepat menduduki kursi pemerintahan di negara-negara yang menjadi oposisi. Seperti Kroasia dan Rumania.
Gabungan dari Fasisme dan Nazi Nafsu Fasis dan Nazi menyebabkan jutaan orang meninggal, luka luka, dan terusir dari kampung halamannya. Pasalnya baik Fasisme pun Nazi selalu haus akan kekuasaan dan penaklukkan.
Ciri-ciri Fasisme
Menurut William Ebenstein, tanda fasisme adalah sebagai berikut:
Tidak percaya kemampuan nalar. Bagi penganut fasisme keyakinan yang bersifat fanatik dan dogmatik adalah sesuatu yang sudah pasti benar. Sehingga tidak perlu didiskusikan dan ditinjau ulang.
Pengingkaran derajat kemanusiaan. Dalam fasisme, manusia tidaklah sama. Karena ketidaksamaan inilah yang justru mendorong adanya idealisme mereka. Fasisme berani menantang hukum dan ketertiban Internasional karena menolak adanya persamaan.
Kode perilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. Bagi fasisme, jika ada pertentangan dengan kehendak negara, maka penentang adalah musuh yang harus dimusnahkan.
Pemerintahan oleh kelompok elit. Dalam prinsip fasis, pemerintahan harus dipimpin oleh segelintir elit. Jika terdapat perbedaan pendapat, keputusan yang diambil berdasarkan pilihan elit itu. Elit akan memaksakan kehendaknya kepada rakyat yang mereka pimpin. Hal ini sejalan dengan paham rasialisme dan imperialisme.
Totaliterisme. Untuk mencapai tujuannya, fasisme akan menyingkirkan sesuatu yang dianggap "Kaum Pinggiran". Termasuk di dalamnya salah satunya adalah kaum wanita.(Dtk)