Mengenal Faktor Risiko Mata Juling
Mata juling atau biasa dikenal dengan istilah “kero” dan dalam bahasa medis disebut strabismus. Di mana posisi kedua mata tidak sejajar dan melihat ke arah yang berbeda. Meski paling sering terjadi pada bayi dan anak-anak, kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja dari semua golongan usia.
Strabismus terjadi akibat adanya gangguan koordinasi pada otot penggerak bola mata. Gangguan tersebut dapat membuat satu mata melihat ke arah depan, sedangkan satu mata lainnya melihat ke atas, bawah, atau samping.
Belum diketahui dengan jelas penyebab gangguan pada otot penggerak bola mata yang memicu terjadinya mata juling. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tejadinya mata juling pada anak.
Hal ini diungkap dr. Irma Praminiarti,Sp.M, Divisi Pediatrik Oftalmologi dan Strabismus RS Mata Undaan Surabaya dalam podcast Beri Tanda.
1. Faktor Genetika
Kondisi mata juling bisa terjadi dalam kondisi keluarga yang memiliki mata minus dengan ukuran tinggi, ujar dr Irma. "Tidak harus keluarga langsung, dari garis keturunan saja, kalau ada tante atau om yang memiliki kondisi tersebut bisa berpotensi mengalami mata juling," ungkap dokter Irma.
2. Kelainan Kacamata
Menurut dokter Irma, kelainan kacamata yang tidak terkoreksi dengan baik, seperti ukuran kacamata yang besar, ukuran kacamata yang tidak sama dan minus yang tidak terkoreksi bisa berpotensi mengalami mata juling.
"Kondisi-kondisi diatas bisa berpotensi untuk mengalami mata juling," imbuhnya.
Sebenarnya, lanjut dokter Irma, mata juling bisa dideteksi sejak dini dengan cara memperhatikan tajam penglihatan.
"Orangtua bisa memperhatikan gejala-gejala kecil yang muncul pada anak, seperti anak melihat lurus atau tidak, apakah ketika melihat sesuatu dia selalu mendekat, sering memicingkan mata atau suka miring-miring kalau lihat. Nah, hal ini harus diwaspadai," tutupnya.
Tentang RS Mata Undaan
Rumah Sakit Mata Undaan adalah penyelenggara pelayanan kesehatan yang secara khusus melayani penderita penyakit mata. Rumah Sakit ini berdiri tahun 1933 dengan nama Soerabaiache Oogheelkundige Kliniek. Kini, Rumah Sakit Mata Undaan pun telah menjadi Rumah Sakit Khusus menangani penyakit mata dan telah menjadi ikon kota Surabaya.
Berlokasi di jantung kota Surabaya, Rumah Sakit Mata Undaan adalah sebuah Rumah Sakit Khusus Kelas B yang memiliki empat layanan unggulan. Pelayanan tersebut antara lain Lasik, Vitreo Retina, Glaukoma, dan Katarak.